Kami ucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para pengunjung setia Blog ini. Semoga Anda semua selalu dilimpahkan rezeki oleh Allah SWT, AAmiin.

Selasa, 31 Juli 2012

Contoh Latihan Soal UKG SD 2012

1. Bagaimana cara anda memperlakukan murid dengan berbagai macam karakter dan kepribadian?
A.Memberikan materi seperti apa adanya dalam MGMP

B.Membuat kelompok-kelompok diskusi

C.Memberikan materi dengan memperhatikan keragaman yang ada

D.Memberi apresiasi dan dorongan sesuai kemampuan masing-masing anak


2. Apakah yang menjadi dasar bagi anda dalam penerimaan siswa?
A.Kemampuan akademik berupa baca dan tulis

B.Umur dan Kemampuan mental atau psikologi untuk belajar hal baru

C.Kemampuan sosialisasi dengan teman dan guru

D.IQ dan hasil test kecerdasan


3. Inovasi merupakan suatu perubahan baru yang secara kualitatif berbeda dengan yang ada sebelumnya, disengaja, untuk meningkatkan kemampuan dalam mencapai tujuan. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh .
A.Santosa S. Hamidjaja

B.Mattew B. Milers

C.Sumantri Mulyani

D.Rabbin


4. Suatu sistem sosial yang secara jelas mempersyaratkan kelompok orang/geografis melaksanakan suatu inovasi merupakan . . . .
A.Kegiatan pemeliharaan terbatas

B.Fasilitas fisik

C.Ukuran kewilayahan

D.Penggunaan waktu


5. Proses komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dimana penerima
pesan dan pengirim pesan mempunyai latar belakang berbeda, baik dari latar belakang sosial budaya, agama, pendidikan, karakteristik lain
disebut . . . .
A.Heterofil

B.Homofil

C.Holomofil

D.Homogen


6. Adalah proses komunikasi dimana terjadi pembagian informasi bersama untuk mencapai suatu kesepakatan bersama, pernyataan tersebut termasuk
komunikasi . . . .
A.Linier

B.Kontradiktif

C.Konvergen

D.Collective


7. Adanya saling pemahaman dalam komunikasi konvergen termasuk ke dalam komunikasi . . . .
A.Information

B.Convergence

C.Mutual Understanding

D.Network Relationship


8. Tahap pada saat individu/kelompok mulai membentu sikap menyenangi atau tidak menyenangi terhadap inovasi dikategorikan . . . .
A.Tahap pengetahuan (kowledge)

B.Tahap bujukan (persuasion)

C.Tahap pengembalian keputusan (decision making)

D.Tahap implementasi (implementation)


9. Mengaitkan berbagai struktur dan hubungan antar manusia dalam organisasi untuk inovasi pendidikan termasuk ke dalam . . . .
A.Tujuan yang ingin dicapai

B.Prosedur yang digunakan

C.Kondisi normatif

D.Struktur sosial


10. Ciri utama dari inovasi dalam pendidikan adalah kekhasan, kebaharuan, terencana dan mempunyai tujuan. Salah satu contoh dari penerapan bidang pendidikan tahun 2000-an adalah . . . .
A.Pembelajaran Kelas Rangkap

B.Lesson Study

C.PAKEM

D.CBSA

Minggu, 29 Juli 2012

Occupation/Profession

Occupation

Occupation artinya nama-nama pekerjaan atau apa yang dilakukan orang untuk mendapatkan uang atau sekedar melepaskan hobi. Di bawah ini hanya beberapa contoh jenis-jenis pekerjaan dalam Bahasa Inggris:
  1. Actor/Actress = Bintang Film Pria/Bintang Film Wanita
  2. Astronaut = Astronot
  3. Author/Authoress = Penulis Pria / Wanita
  4. Baker = Tukang Roti
  5. Barber = Tukang Pangkas
  6. Beautician = Ahli Kecantikan
  7. Biologist = Ahli Biologi
  8. Bricklayer = Tukang Batu
  9. Builder = Tukang Bangunan
  10. Bus Driver = Supir Bus
  11. Butcher = Tukang Daging

Contoh Memo Bahasa Inggris

Silahkan download bentuk memo untuk dipelajari pada kelas XII SMK
Contoh Memo Bahasa Inggris PPT dan Soal Latihan

Contoh Surat Pengiriman Barang

SURAT PENGIRIMAN BARANG

CV. MITRACOM
Jalan Mulawarman No. 47
BALIKPAPAN 76115

No. : 50 / PP / V - 09 Balikpapan, 5 Mei 2009

Kepada Yth.
Kepala MI. Al-Muttaqien
Jl. S. Parman RT. 26 No. 25
Balikpapan

Hal : Pengiriman Komputer

Dengan Hormat,

Pengertian dan Contoh MEMO Dalam Bahasa Inggris

Di dalam pelajaran bahasa Inggris terdapat materi tentang Memo. Memo  adalah suatu pesan ringkas. Lengkapnya, memo itu ialah pesan yang ditulis seseorang dengan singkat, jelas, dan mudah untuk dipahami.

Menurut pemakaian Memo, Memo Bahasa Inggris ada yang bersifat resmi dan adapula yang bersifat pribadi (tidak resmi). Contoh Memo bersifat resmi dipakai sebagai surat pernyataan dalam hubungan resmi dari seorang atasan kepada bawahannya. Sedangkan, Contoh Memo bersifat pribadi dipakai sebagai nota atau surat pernyataan tidak resmi antar teman, saudara, atau orang lain yang memiliki hubungan akrab.

Contoh Soal UKG Bahasa Inggris SMP

1. With new technology, cameras can take pictures of underwater valleys …… color.
  • A. within
  • B. for
  • C. in
  • D. by
2. Physical fitness exercises can cause injuries …… the participants are not careful.
  • A. that
  • B. and
  • C. for
  • D. if
3. Black, red, and even bright pink diamonds ……
  • A. occasionally to find
  • B. occasionally found
  • C. have occasionally been found
  • D. have occasionally found

Sabtu, 28 Juli 2012

Kisi-kisi Soal UKG 2012 SD SMP SMA SMK


Berikut ini adalah beberapa contoh kisi-kisi soal UKG 2012 yang dapat anda gunakan sebagai bahan latihan sebelum mengerjakan ujian tes yang sesungguhnya.
1. Komponen suatu karya tulis ilmiah bervariasi sesuai dengan jenis karya tulis ilmiah dan tujuan penulisannya, namun pada umumnya semua karya tulis ilmiah mempunayi komponen

a. daftar pustaka
b. abstrak
c. daftar tabel
d. lampiran

2. Dalam karya tulis ilmiah, penulis bersikap netral, obyektif, dan tidak memihak. Sikap ini sesuai dengan hakikat karya tulis ilmiah yang merupakan kajian berdasarkan pada, kecuali

a. fakta atau kenyataan
b. argumentasi
c. teori yang diakui kebenarannya
d. data empirik/hasil penelitian

Expressing Preferences

Preference adalah ungkapan perasaan yang menyatakan lebih suka daripada yang lainnya
1. Prefer
Rumus:
  • Subject + Prefer + to infinitive
  • Subject + Prefer + Nouns + to + Nouns
  • Subject + Prefer + Gerund + to + Gerund
Contoh:
  • They prefer to go now
  • My mother prefers lemon to orange
  • She prefers watching TV to listening to the radio
2. Would Rather

Rumus:

Sabtu, 21 Juli 2012

Penutupan MOPDB SMK Sumpah Pemuda Tahun Pelajaran 2012/2013

Penutupan MOPDB di SMK Sumpah Pemuda Tahun Pelajaran 2012/2013 dilaksanakan  secara meriah dihadiri oleh seluruh dewan guru dan para siswa aktif sampai alumni yang telah lulus beberapa tahun yang lalu turut memeriahkan acara tersebut sebagai bentuk kecintaan mereka akan sekolah tempat mereka belajar . Selain itu juga untuk memberikan motivasi semangat kepada para peserta MOPDB agar mereka merasa betah dan nyaman menuntut ilmu di Yayasan Pendidikan Islam Al Mujahidin yang membawahi Sekolah Tingkat TK Sumpah Pemuda, MI Al Mujahidin, SMP Sumpah Pemuda, SMK Sumpah Pemuda, dan SMA Sumpah Pemuda. 

Sambutan Perwakilan Panitia MOPDB oleh Bapak Rohman, M.Pd
Kegiatan Penutupan MOPDB Tahun Pelajaran 2012/2013 diawali dengan acara hiburan menampilkan atraksi musik yang  bermain apik untuk meramaikan acara penutupan MOPDB kali ini. Selanjutnya
Sambutan Ketua MOPDB yang diwakili oleh Kepala Sekolah SMK Sumpah Pemuda Bapak Rohman, M.Pd. Dalam sambutan kali ini bapak Rohman,M.Pd menyampaikan selamat datang kepada calon siswa yang baru yang tergabung di yayasan pendidikan Islam Al Mujahidin baik TK,MI, SMP, SMK maupun

Jumat, 20 Juli 2012

SMK Sumpah Pemuda Anti Narkoba



Menanamkan kesadaran kepada generasi muda khususnya kepada anak-anak usia sekolah sejak dini mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, maupun SMK akan bahaya narkoba adalah sangat penting. 

Hal ini dilakukan agar anak-anak muda generasi penerus bangsa tidak hancur akibat ganasnya dan derasnya peredaran perdagangan narkoba dewasa ini yang kalau mereka lengah akan bahaya tersebut dapat menghancurkan

Kamis, 19 Juli 2012

Payung Hukum Wajar 12 Tahun

Program Wajib Belajar  Pendidikan Menengah 12 Tahun
     Dasar hukum kebijakan nasional wajib belajar adalah sebagai berikut:
     1. Amandemen UUD 1945 pasal 31 ayat (1) yang berbunyi bahwa, “Setiap   
         warga Negara berhak mendapat pendidikan”,
2.Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pasal 9 bahwa “Setiap anak (usia di bawah 18 tahun ) berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai minat dan bakatnya”.
3.Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 68 dan 69 bahwa “Pengusaha dilarang mempekerjakan anak (termasuk di dalamnya Para lulusan SD/MI/SMP/MTs)”.

Selasa, 17 Juli 2012

13 Penyakit Guru yang Harus Dihindari

Guru profesional adalah guru yang meramu kualitas dan integritasnya. Mereka tidak hanya memberikan pembelajaran bagi peserta didiknya tapi mereka juga harus menambah pembelajaran bagi mereka sendiri karena jaman terus berubah. Ia harus terus meningkatkan kemampuan serta keterampilannya dalam berbagai bidang. 

Perningkatan kualitas ini tidak hanya didapat melalui ruang formal saja. Tapi juga bisa melalui pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas guru.

Namun untuk menjadi seorang guru profesional, tidak lah semudah kita mengucapkan kata-kata. Membutuhkan kerja keras dan loyalitas terhadap apa yang harus dilakukan seorang guru profesional.
Disaat kita sedang berada di jalur untuk menjadi Guru Profesional, kita harus mampu melawan beberapa penyakit yang sering di derita oleh seorang guru.

Beginilah penyakit-penyakit para guru kita saat ini dan harus dihindari sejauh-jauhnya 
  1. TIPUS : Tidak punya selera
    Ketika lonceng tanda masuk telah berbunyi, guru yang mempunyai gejal tipus, masih berpur-pura mempersiapkan diri mencari buku-buku persiapan mengajar. Setelah itu mencari teman sejawat yang juga masuk kelas bersamaan pada jam tersebut untuk diajak ngobrol terlebih dahulu
  2. MUAL : mutu amat lemah
    Tanda-tanda mual ini dapat dari kepemilikan sumber bacaan dan sumber informasi yang dimiliki di rumah. Bahasa Inggris sebagai bahasa ilmu pengetahuan tidak bisa dielakkan. Guru yang memiliki rasa MUAL biasanya antipati dengan hal-hal yang berbau inggris.
  3. KUDIS : Kurang disipilin
    Pemanfaatan waktu yang kuran efektif saat berinteraksi dengan peserta didik, tak jarang KUDIS ini menyebabkan kegiatan pembelajara selesai sebelum lonceng keluar dibunyikan.
  4. ASMA : Asal masuk kelas
    Banyak yang beranggapan bahwa kalau guru masuk kelas tidak membawa buku adalah guru yang hebat, padahal setiap kegiatan pembelajaran siswa selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut harus dicatat.
  5. TBC : Tak bisa computer
    Penyakit ini dapat dilihat dari kemampuan menjinakkan mouse di depan komputer
  6. KUSTA : Kurang strategi
    Banyak siswa yang keluar-masuk saat dia mengajar adalah salah satu ciri penderita kusta.
  7. KRAM : Kurang terampil
    Alat-alat laboratorium yang ditumbuhi jamur dan kelihatan tidak pernah dipakai
  8. ASAM URAT: Asal Sampai materi kurang akurat
  9. LESU : Lemah sumberSumber belajarnya dari satu yaitu LKS yang dibeli dari penerbit, sumber dari internet….?(Wah…. buka internet segala, saya kan guru senior gak perlu bawa buku….semua materi sudah hafal)
     
  10. GINJAL: gajinya nihil, jarang aktif dan lambat. Meskipun sudah dapat berbagai macam tunjangan tetap gajinya nihil…kenaikan gaji diimbangi dengan kenaikan kebutuhan …. (sama juga bo’ong)
     
  11. DIARE : dikelas anak-anak diremehkan.Tidak ada yang lebih pintar dari guru…..ingat!!! orang pinter itu bukan guru tapi dukun. he he he….
  12. THT : Tukang Hitung Transport. Berapa uang transport kegiatan yang akan dilaksanakan, kalau tidak ada transportnya….”Maaf Bu/Pak kepala sekolah, saya ada perlu”
  13. HIPERTENSI : Hiruk pikuk Persoalkan Tentang Sertifikasi
Lebih mengutamakan ambil tunjangan sertifikasi daripada mengajar “Kalau kesejahteraan guru masih rendah, mana bisa ngajar dengan baik?” Lha wong gajinya sedikit”. Tapi kalau tunjangan sudah cair…..”Kan untuk kebutuhan keluarga?”

Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasikan dari sumber Agama, Pancasila, Budaya dan Tujuan Pendidikan Nasional. Berdasarkan keempat sumber tersebut teridentifikasi sejumlah Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa serta Indikator Keberhasilan Sekolah Dan Kelas Dalam Pengembangan Nilai Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa.

Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Berikut Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa serta Indikator Keberhasilan Sekolah Dan Kelas:
1. Religius. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Merayakan hari-hari besar keagamaan. Memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk beribadah. Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran. Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah.
2. Jujur. Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang. Tranparansi laporan keuangan dan penilaian sekolah secara berkala. Menyediakan kantin kejujuran. Menyediakan kotak saran dan pengaduan. Larangan membawa fasilitas komunikasi pada saat ulangan atau ujian.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Menyediakan fasilitas tempat temuan barang hilang. Tempat pengumuman barang temuan atau hilang. Tranparansi laporan keuangan dan penilaian kelas secara berkala. Larangan menyontek.
3. Toleransi. Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Menghargai dan memberikan perlakuan yang sama terhadap seluruh warga sekolah tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, status ekonomi, dan kemampuan khas. Memberikan perlakuan yang sama terhadapstakeholder tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Memberikan pelayanan yang sama terhadap seluruh warga kelas tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, status sosial, dan status ekonomi. Memberikan pelayanan terhadap anak berkebutuhan khusus. Bekerja dalam kelompok yang berbeda.
4. Disiplin. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Memiliki catatan kehadiran. Memberikan penghargaan kepada warga sekolah yang disiplin. Memiliki tata tertib sekolah. Membiasakan warga sekolah untuk berdisiplin. Menegakkan aturan dengan memberikan sanksi secara adil bagi pelanggar tata tertib sekolah. Menyediakan peralatan praktik sesuai program studi keahlian (SMK).
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Membiasakan hadir tepat waktu. Membiasakan mematuhi aturan. Menggunakan pakaian praktik sesuai dengan program studi keahliannya (SMK). Penyimpanan dan pengeluaran alat dan bahan (sesuai program studi keahlian) (SMK).
5. Kerja Keras. Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Menciptakan suasana kompetisi yang sehat. Menciptakan suasana sekolah yang menantang dan memacu untuk bekerja keras. Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang kerja.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Menciptakan suasana kompetisi yang sehat. Menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah, dan daya tahan belajar. Mencipatakan suasana belajar yang memacu daya tahan kerja. Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang giat bekerja dan belajar.
6. Kreatif. Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Menciptakan situasi yang menumbuhkan daya berpikir dan bertindak kreatif.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Menciptakan situasi belajar yang bisa menumbuhkan daya pikir dan bertindak kreatif. Pemberian tugas yang menantang munculnya karya-karya baru baik yang autentik maupun modifikasi.
7. Mandiri. Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Menciptakan situasi sekolah yang membangun kemandirian peserta didik.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Menciptakan suasana kelas yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja mandiri.
8. Demokratis. Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Melibatkan warga sekolah dalam setiap pengambilan keputusan. Menciptakan suasana sekolah yang menerima perbedaan. Pemilihan kepengurusan OSIS secara terbuka.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Mengambil keputusan kelas secara bersama melalui musyawarah dan mufakat. Pemilihan kepengurusan kelas secara terbuka. Seluruh produk kebijakan melalui musyawarah dan mufakat. Mengimplementasikan model-model pembelajaran yang dialogis dan interaktif.
9. Rasa Ingin Tahu. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Menyediakan media komunikasi atau informasi (media cetak atau media elektronik) untuk berekspresi bagi warga sekolah. Memfasilitasi warga sekolah untuk bereksplorasi dalam pendidikan, ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Menciptakan suasana kelas yang mengundang rasa ingin tahu. Eksplorasi lingkungan secara terprogram. Tersedia media komunikasi atau informasi (media cetak atau media elektronik).
10. Semangat Kebangsaan. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah:Melakukan upacara rutin sekolah. Melakukan upacara hari-hari besar nasional. Menyelenggarakan peringatan hari kepahlawanan nasional. Memiliki program melakukan kunjungan ke tempat bersejarah. Mengikuti lomba pada hari besar nasional.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Bekerja sama dengan teman sekelas yang berbeda suku, etnis, status sosial-ekonomi. Mendiskusikan hari-hari besar nasional.

11. Cinta Tanah Air. Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Menggunakan produk buatan dalam negeri. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Menyediakan informasi (dari sumber cetak, elektronik) tentang kekayaan alam dan budaya Indonesia.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Memajangkan: foto presiden dan wakil presiden, bendera negara, lambang negara, peta Indonesia, gambar kehidupan masyarakat Indonesia. Menggunakan produk buatan dalam negeri.
12. Menghargai Prestasi. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah:Memberikan penghargaan atas hasil prestasi kepada warga sekolah. Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi.
  • Indikator Keberhasilan Kelas:Memberikan penghargaan atas hasil karya peserta didik. Memajang tanda-tanda penghargaan prestasi. Menciptakan suasana pembelajaran untuk memotivasi peserta didik berprestasi.
13. Bersahabat/Komunikatif. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Suasana sekolah yang memudahkan terjadinya interaksi antarwarga sekolah. Berkomunikasi dengan bahasa yang santun. Saling menghargai dan menjaga kehormatan. Pergaulan dengan cinta kasih dan rela berkorban.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Pengaturan kelas yang memudahkan terjadinya interaksi peserta didik. Pembelajaran yang dialogis. Guru mendengarkan keluhan-keluhan peserta didik. Dalam berkomunikasi, guru tidak menjaga jarak dengan peserta didik.
14. Cinta Damai. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Menciptakan suasana sekolah dan bekerja yang nyaman, tenteram, dan harmonis. Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan. Membiasakan perilaku warga sekolah yang tidak bias gender. Perilaku seluruh warga sekolah yang penuh kasih sayang.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Menciptakan suasana kelas yang damai. Membiasakan perilaku warga sekolah yang anti kekerasan. Pembelajaran yang tidak bias gender. Kekerabatan di kelas yang penuh kasih sayang.
15. Gemar Membaca. Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Program wajib baca. Frekuensi kunjungan perpustakaan. Menyediakan fasilitas dan suasana menyenangkan untuk membaca.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Daftar buku atau tulisan yang dibaca peserta didik. Frekuensi kunjungan perpustakaan. Saling tukar bacaan. Pembelajaran yang memotivasi anak menggunakan referensi.
16. Peduli Lingkungan. Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Pembiasaan memelihara kebersihan dan kelestarian lingkungan sekolah. Tersedia tempat pembuangan sampah dan tempat cuci tangan. Menyediakan kamar mandi dan air bersih. Pembiasaan hemat energi. Membuat biopori di area sekolah. Membangun saluran pembuangan air limbah dengan baik. Melakukan pembiasaan memisahkan jenis sampah organik dan anorganik. Penugasan pembuatan kompos dari sampah organik. Penanganan limbah hasil praktik (SMK). Menyediakan peralatan kebersihan. Membuat tandon penyimpanan air. Memrogramkan cinta bersih lingkungan.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Memelihara lingkungan kelas. Tersedia tempat pembuangan sampah di dalam kelas. Pembiasaan hemat energi. Memasang stiker perintah mematikan lampu dan menutup kran air pada setiap ruangan apabila selesai digunakan (SMK).
17. Peduli Sosial. Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Memfasilitasi kegiatan bersifat sosial. Melakukan aksi sosial. Menyediakan fasilitas untuk menyumbang.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Berempati kepada sesama teman kelas. Melakukan aksi sosial. Membangun kerukunan warga kelas.
18. Tanggung Jawab. Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah:Membuat laporan setiap kegiatan yang dilakukan dalam bentuk lisan maupun tertulis. Melakukan tugas tanpa disuruh. Menunjukkan prakarsa untuk mengatasi masalah dalam lingkup terdekat. Menghindarkan kecurangan dalam pelaksanaan tugas.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Pelaksanaan tugas piket secara teratur. Peran serta aktif dalam kegiatan sekolah. Mengajukan usul pemecahan masalah.
Sumber :
  • Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum, Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa, Jakarta 2010

10 kiat menjadi Guru Favorit

Tidak hanya idealitas yang dibangun, namun suatu dimensi utuh, agar guru tidak hanya menguasai materi, dan cara menyampai materi, namun harus juga mahir komunikasi. Yakni sebuah komunikasi hati, karena siswa itu bukan robot atau botol yang harus diisi. Buku ini memberi iur pikir sejati, bagaimana seorang guru berperilaku. Guru harus berpikir utuh dan berperilauu utuh artinya guru selalu dijadikan contoh, dijadikan master, dijadikan teladan. Suci pikiran dan perbuatan. Ketika profesdionalisme dihayati, profesi disadari sebagai panggilan hati, maka tidak terasa guru akan menjadi bagian hidup siswa, disinilah guru mernjadi "favorit" murid. Guru favorit selalu mengedepankan pembelajaran dengan tetap pada sadaran yang benar, kurikulum yang tegak, dan metode yang sesuai dengan resonansi kemajuan. Oleh karenanya guru harus "On Time" dalam proses pembelajaran. Guru harus "On Spesification" dalam pengajaran. Guru harus "On Delivery" dalam penyampaian.
Selanjutnya buku ini menggagas resep agar guru menjadi favorit, ada sepuluh resep yang harus dilakukan, yakni:
  1. Sabar
  2. Bisa Menjadi Sahabat
  3. Konsisten dan Komitmen dalam Bersikap
  4. Bisa Menjadi Pendengar dan Penengah
  5. Visioner dan Misioner
  6. Rendah Hati
  7. Menyenagi Kegiatan Mengajar
  8. Memaknai Mengajar Sebagai Pelayanan
  9. Bahasa Cinta dan Kasih Sayang
  10. Menghargai Proses
Data buku
JUDUL: Menjadi Guru Favorit
PENULIS: Asep Umar Fakhruddin
PENERBIT: Diva Press. Jl. Sampangan Gg. Perkutut No. 325-B. Jl Wonosari, Baturetno Banguntapan- Yogyakarta.

Senin, 16 Juli 2012

Filsafat Pancasila

A. PENGERTIAN FILSAFAT

Filsafat dimulai dengan rasa ingin tahu dan dengan rasa ragu-ragu. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang belum diketahui. Karakteristik berfikir filsafat adalah sifat menyeluruh. Seorang ilmuwan tidak puas hanya mengenal ilmu dari segi pandang ilmu itu sendiri, tapi ingin melihat hakikat ilmu dalam konstelasi pengetahuan yang lainnya.

Dalam kehidupan manusia filsafat tidak terpisahkan, karena sejarahnya yang panjang kebelakang zaman dan juga karena ajaran filsafat malahan menjangkau masa depan umat manusia dalam bentuk-bentuk ideology. Pembangunan dan pendidikan yang dilakukan oleh suatu bangsa pun bersumber pada inti sari ajaran filsafat. Oleh karena itu filsafat telah menguasai kehidupan umat manusia, manjadi norma negara, menjadi filsafat hidup suatu bangsa.

Pengawasan Pendidikan

Pengertian Pengawasan
Dalam proses pendidikan, pengawasan atau supervisi merupakan bagian tidak terpisahkan dalam upaya peningkatan prestasi belajar dan mutu sekolah.

Berikut pengertian pengawasan menurut beberapa ahli:

1. Mockler
suatu usaha sistematis untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumberdaya perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam tujuan-tujuan organisasi.

Pengertian Manajemen Pendidikan

Pendidikan memiliki fungsi yang hakiki dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang akan menjadi aktor-aktor dalam menjalankan fungsi dari berbagai bidang kehidupan.

Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata “manus” yang berarti “tangan”, berarti menangani sesuatu, mengatur, membuat sesuatu menjadi seperti yang diinginkan dengan mendayagunakan seluruh sumber daya yang ada.

Secara teoritis, setiap ahli memberikan pandangan yang berbeda tentang batasan manajemen, karena itu tidak mudah memberi arti universal yang dapat diterima semua orang. Namun demikian dari pemikiran-pemikiran ahli tentang defenisi manajemen kebanyakan menyatakan bahwa manajemen merupakan suatu proses mendayagunakan orang dan sumber lainnya untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien.

Minggu, 15 Juli 2012

Sistem Pendidikan Nasional

Pengantar

Sistem Pendidikan Nasional ditetapkan melalui undang-undang berupa Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 dan ditetapkan pada tanggal 27 Maret 1989.

Bab I Ketentuan Umum

Pasal 1
Menteri berwenang mengambil tindakan administratif terhadap penyelenggara satuan pendidikan yang melakukan pelanggaran terhadap ketentuan undang-undang ini.

Bab XVII. Ketentuan Lain-lain

Pasal 54
  1. Satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah Republik Indonesia di luar negeri khusus bagi peserta didik warga negara adalah bagian dari sistem pendidikan nasional.
  2. Satuan pendidikan yang diselenggarakan di wilayah Republik Indonesia oleh perwakilan negara asing khusus bagi peserta didik warga negara asing tidak termasuk sistem pendidikan nasional.

Definisi Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003

Dalam perspektif teoritik, pendidikan seringkali diartikan dan dimaknai orang secara beragam,  bergantung pada sudut pandang masing-masing dan teori yang dipegangnya. Terjadinya perbedaan penafsiran pendidikan dalam konteks akademik merupakan sesuatu yang lumrah, bahkan dapat semakin memperkaya khazanah berfikir manusia dan bermanfaat untuk pengembangan teori itu sendiri.

Tetapi untuk kepentingan kebijakan nasional, seyogyanya pendidikan dapat dirumuskan secara jelas dan mudah  dipahami oleh semua pihak yang terkait dengan pendidikan, sehingga setiap orang dapat mengimplementasikan secara tepat dan benar dalam setiap praktik pendidikan.

Standar Penilaian Pendidikan

Standar Penilaian Pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrumen penilaian hasil belajar siswa.
Yang termasuk kedalam Standar Penilaian Pendidikan antara lain :
  • Ulangan Harian
  • Ulangan Tengah Semester
  • Ulangan Akhir Semester
  • Ulangan Kenaikan Kelas
  • Ujuan Sekolah/Madrasah
  • Ujian Nasional
Sedangkan Prinsip Penilaian adalah sebagai berikut :

Tugas Pokok Dan Fungsi Guru

Sebagai seorang guru sudah sepatutnyalah selalu ingat akan tugas pokok dan fungsinya, agar sosok guru senantiasa melekat seiring dengan perubahan jaman yang semakin maju. Dengan menyadari tugas pokok nya maka ia berhak untuk selalu disebut sebagai guru profesional. Namun yang tak kalah penting adalah agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif serta efisien yang berbasis PAIKEM. Apa saja tugas pokok dan fungsi guru, berikut uraiannya
  1. Membuat program pengajaran( Silabus,  RPP, prota, promes )
  2. Menganalisa materi pelajaran
  3. Membuat lembar kerja siswa ( LKS )
  4. Membuat program harian/jurnal belajar
  5. Melaksanakan kegiatan pembelajaran
  6. Melaksanakan kegiatan penilaian baik itu ulangan harian,tengah semester atau akhir semester
  7. Melaksanakan analisis ulangan, program remedial, pengayaan

Perbedaan Mendidik,Mengajar, dan Melatih

Menurut Jean-Jacques RousseMenurut Jean-Jacques Rousseau dalam Closson (1999), mendidik adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa kanak-kanak tapi dibutuhkan pada masa dewasa.

Menurut Usman (1994:3), mengajar adalah membimbing siswa dalam kegiatan belajar mengajar atau mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan suatu usaha mengorganisasi lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran yang menimbulkan terjadinya proses belajar.

Menurut Sarief (2008), melatih pada hakekatnya adalah suatu proses kegiatan untuk membantu orang lain (atlet) mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam usahanya mencapai tujuan tertentu.

Pengertian Mengajar


Mengajar pada prinsipnya adalah membimbing siswa dalam kegiatan mengajar yang mengandung pengertian bahwa mengajar merupakan usaha mengorganisasikan lingkungan dalam hubungannya dengan anak didik dan bahan pengajaran, sehingga terjadi proses belajar mengajar.

Menurut Sardiman (2003:45): Mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan , mengajar sebagai upaya menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi para siswa.

Pengembangan Kurikulum KTSP

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 

KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun, dikembangkan dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ). Kurikulum dikembangan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki potensi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusiayang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, lebutuhan, dan kepentingan beserta didik serta tuntunan lingkungan. Memiliki potensi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik.

1.2 Rumusan Masalah
  1. Bagaimanakah pengertian dan karakteristik KTSP?
  2. Bagaimanakah prinsip-prinsip KTSP?
  3. Bagaimanakah komponen KTSP?
  4. Bagaimanakah proses penyusunan KTSP?

Sabtu, 14 Juli 2012

Ciri dan Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Model TGT

Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Slavin, maka model pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

1. Siswa Bekerja Dalam Kelompok-Kelompok Kecil
Siswa ditempatkan dalam kelompok - kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Dengan adanya heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotifasi siswa untuk saling membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran. Hal ini akan menyebabkan tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa bahwa belajar secara kooperatif sangat menyenangkan.

2. Games Tournament
Dalam permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya. Siswa yang mewakili kelompoknya, masing - masing ditempatkan dalam meja - meja turnamen. Tiap meja turnamen ditempati 5 sampai 6 orang peserta, dan diusahakan agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Dalam setiap meja turnamen diusahakan setiap peserta homogen.

Rabu, 11 Juli 2012

Gaya Kepemimpinan Dalam Organisasi

I.  Konsep Gaya Kepemimpinan

Menurut William H.Newman (1968) dalam Miftah Thoha (2003;262) kepemimpinan adalah kegiatan untuk mempengaruhi perilaku orang lain atau seni mempengaruhi perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok. Dan satu hal yang perlu diingat bahwa kepemimpinan tidak harus dibatasi oleh aturan-aturan atau tata karma birokrasi. Kepemimpinan bisa terjadi dimana saja, asalkan seseorang menunjukkan kemampuannya mempengaruhi perilaku orang lain kearah tercapainya suatu tujuan tertentu.

Bahasan mengenai pemimpin dan kepemimpinan pada umumnya menjelaskan bagaimana untuk menjadi pemimpin yang baik, gaya dan sifat yang sesuai dengan kepemimpinan serta syarat-syarat apa yang perlu dimiliki

Teori Kepemimpinan


Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu:
  1. pemimpin sebagai subjek, dan.
  2. yang dipimpin sebagai objek.
Kata pimpin mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak akan setiap orang mempunyai kesamaan di dalam menjalankan ke-pemimpinannya. 

Selasa, 10 Juli 2012

Peran Guru dalam Membangun Ketahanan Sekolah

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang Masalah
Masyarakat di semua bangsa, menempatkan anak-anak sebagai tumpuan harapan bagi masa depan. Sekolah merupakan institusi pembelajaran dimana anak-anak akan diperkenalkan dengan nilai-nilai budaya, nilai-nilai agama, pengetahuan-pengetahuan tradisional-modern, tanpa terkecuali pengetahuan-pengetahuan tentang masalah kebencanaan.
Di beberapa negara seperti Meksiko, Rumania, dan Selandia Baru, pengenalan tentang bencana diintegrasikan ke dalam materi-materi pelajaran. Demikian juga di Brasil, Venezuela, Kuba dan Jepang, dimana pengenalan tentang bencana dan risiko-risikonya sudah dilakukan sejak di sekolah dasar. Dengan bekal pengetahuan tentang bencana dan risikonya anak-anak di semua tingkat pendidikan memiliki kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

Hajatan Gede Pilkada DKI 2012 Sebuah Renungan Buat Calonnya

Sekedar unek-unek Ane selaku  warge Jakarte. Ane denger-denger nih besok kan waktunya kite warge Jakarte mao ade hajatan  gede, kan ?  betul kaga? Laaa dah die pade melongo ... kaya ayam ngenelen karet gelang lima puluh biji ... Laaa beneran kan . Ya udah besok tuh tanggal berape ya... oooh iye.. tanggal 11 Juli yee heeeh 2012 hari Rebo. Naaah ntu ..besok pagi laaah kite pade siap-siap daah pade bebenah tuh di rumah masing-masing buat ngenyiapin acara hajatan besok ... Laah calon penganten.. eeeh cagub ame wagub  udeh pade siap-siap nungguin kite-kite pade kondangan.. eah  kondangan maksud ane nyoblosss di hajatan gede besok. Encang, encing, Enyak, Babe, engkong, ame semuanye dah para tetangge kite laaa... bukan Cuma warge nyang aseli betawi doang nyang kondangan ...ealahh kondangan lagi maksud ane nyoblosss..... lah semuanye warge Jakarte dah .. bae ntu nyang asalnye dari suku jawe, sunde, ambon, batak, dayak, badui, kalimantan, sulawesi,  suku mane aje pokoknye kalau emang pade tinggal dan mukim di mari  dan name ente semuanye ke date ame petugas pilkade ... laah kudu dateng besok mah kaga boleh ngedekem bae di rumeh kaya kucing sakit  heee... Ayo dah kite suksesin  pilkade DKI besok yee.

Pengertian Kedisiplinan Belajar

Arti disiplin bila dilihat dari segi bahasanya adalah latihan ingatan dan watak untuk menciptakan pengawasan (kontrol diri), atau kebiasaan mematuhi ketentuan dan perintah. Jadi arti disiplin secara lengkap adalah kesadaran untuk melakukan sesuatu pekerjaan dengan tertib dan teratur sesuai dengan peraturan-peraturan yang berlaku dengan penuh tanggung jawab tampa paksaan dari siapa pun (Asy Mas’udi, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan(Yogyakarta: PT Tiga Serangkai, 2000), h. 88.).


Disiplin adalah kepatuhan terhadap peraturan atau tunduk pada pengawasan atau pengendalian. Kedua disiplin yang bertujuan mengembangkan watak agar dapat mengendalikan diri, agar berprilaku tertib dan efisien”(Kadir, Penuntun Belajar PPKN(Bandung: Pen  Ganeca Exact,1994), h. 80).  Sedangkan disiplin menurut Djamarah adalah "Suatu tata tertib yang dapat mengatur tatanan kehidupan pribadi dan kelompok”(Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru(Surabaya:

Wawasan Wiyata Mandala

WAWASAN WIYATA MANDALA

MATERI MASA ORIENTASI SISWA BARU (MOS)
SMK SUMPAH PEMUDA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013


I. PENDAHULUAN

Dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan nasional, iklim belajar mengajar yang dapat menumbuhkan percaya diri dan budaya belajar dikalangan masyarakat perlu terus dikembangkan agar tumbuh sikap dan perilaku kreatif, inovatif, dan keinginan untuk maju.

Sekolah sering dianggap sebagai satu-satunya tumpuan untuk mendidik anak, sehingga lupa pada factor-faktor lain yang menyebabkan beban sekolah menjadi semakin berat.

Oleh karena itu perlu diciptakan suatu pandangan atau wawasan yang dipakai untuk mengelola sekolah. Wawasan itu dikenal dengan istilah wawasan wiyata mandala.

Contoh PTK Bahasa Inggris SMK "Meningkatkan Pemahaman dan Penguasaan Kosakata Bahasa Inggris Melalui Permainan Pada Siswa Kelas X SMKN 4 Malang

MENINGKATKAN PEMAHAMAN DAN PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA INGGRIS MELALUI PERMAINAN PADA SISWA KELAS X SMKN 4 MALANG


PENELITIAN TINDAKAN KELAS


OLEH
MUHAMMAD MUCHLISIN



DINAS PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN
KOTA MALANG - JAWA TIMUR
TAHUN 2010


HALAMAN PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN


Hasil Penelitian Tindakan Kelas (class Action Research) ini telah dibaca, diulas dan dicermati kebenarannya, kemudian disyahkan sebgai hasil karya dari:

Metode Latihan (Drill)

 1.    Pengertian Metode Latihan
Metoda adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan. Dewasa ini aktivitas guru yang bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran (2002: 22) juga sesuai dengan petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kelas.  Tentang pengertian metoda latihan ialah latihan siap sangat sesuai untuk melatih keterampilan, baik keterampilan fisik maupun mental dan menurut pendapat Syaiful Sagala dan Subana (217: 202).

Model Pembelajaran Interaktif

Model pembelajaran Interaktif adalah suatu cara atau teknik pembelajaran yang digunakan guru pada saat menyajikan bahan pelajaran dimana guru pemeran utama dalam menciptakan situasi interaktif yang edukatif, yakni interaksi antara guru dengan siswa, siswa dengan siswa dan dengan sumber pembelajaran dalam menunjang tercapainya tujuan belajar. Menurut Syah (1998) proses belajar mengajar keterlibatan siswa harus secara totalitas, artinya melibatkan pikiran, penglihatan, pendengaran dan psikomotor (keterampilan, salah satunya sambil menulis). Dalam proses mengajar seorang guru harus mengajak siswa untuk mendengarkan, menyajikan media yang dapat dilihat, memberi kesmpatan untuk menulis dan mengajukan pertanyaan atau tanggapan sehingga terjadi dialog kreatif yang menunjukan proses belajar mengajar yang interaktif.

Perbedaan Model,Metode,Strategi,Pendekatan dan Teknik Pembelajaran

Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Dilihat dari pendekatannya, pembelajaran terdapat dua jenis pendekatan, yaitu: (1) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada siswa (student centered approach) dan (2) pendekatan pembelajaran yang berorientasi atau berpusat pada guru (teacher centered approach).

Sementara itu, Kemp (Wina Senjaya, 2008) mengemukakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Selanjutnya, dengan mengutip pemikiran J. R David, Wina Senjaya (2008) menyebutkan bahwa dalam strategi pembelajaran terkandung makna perencanaan. Artinya,

Makalah Pendidikan Sepanjang Hayat

 BAB  I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah
Belajar sepanjang hayat adalah suatu konsep, suatu idea, gagasan pokok dalam konsep ini ialah bahwa belajar itu tidak hanya berlangsung di lembaga-lembaga pendidikan formal seseorang masih dapat memperoleh pengetahuan kalau ia mau, setelah ia selesai mengikuti pendidikan di suatu lembaga pendidikan formal. Ditekankan pula bahwa belajar dalam arti sebenarnya adalah sesuatu yang berlangsung sepanjang kehidupan seseorang. Bedasarkan idea tersebut konsep belajar sepanjang hayat sering pula dikatakan sebagai belajar berkesinambungan (continuing learning). Dengan terus menerus belajar, seseorang tidak akan ketinggalan zaman dan dapat memperbaharui pengetahuannya, terutama bagi mereka yang sudah berusia lanjut. Dengan pengetahuan yang selalu diperbaharui ini, mereka tidak akan terasing dan generasi muda, mereka tidak akan menjadi snile atau pikun secara dini, dan tetap dapat memberikan sumbangannya bagi kehidupan di lingkungannya.

Senin, 09 Juli 2012

Ciri-Ciri Sekolah Yang Menjalankan Pembelajaran Aktif

Pembelajaran Aktif merupakan sebuah konsep pembelajaran yang dipandang sesuai dengan tuntutan pembelajaran mutakhir. Oleh karena itu, setiap sekolah seyogyanya dapat mengimplementasikan dan mengembangkan pembelajaran aktif ini dengan sebaik mungkin. Dengan merujuk pada gagasan dari Pusat Kurikulum Balitbang Kemendiknas (2010), berikut ini disajikan sejumlah indikator atau ciri-ciri sekolah yang telah melaksanakan proses pembelajaran aktif ditinjau dari aspek: (a) ekspektasi sekolah, kreativitas, dan inovasi; (b) sumber daya manusia; (c) lingkungan, fasilitas, dan sumber belajar; dan (d) proses belajar-mengajar dan penilaian.

A. EKSPEKTASI SEKOLAH, KREATIVITAS, DAN INOVASI
  •  Prestasi belajar peserta didik lebih ditekankan pada ”menghasilkan” daripada ”memahami”.
  • Sekolah menyelenggarakan ajang ‘kompetisi’ yang mendidik dan sehat.
  • Sekolah ramah lingkungan (misalnya; ada tanaman atau pohon, po bunga, tempat sampah).
  • Lebih baik lagi jika terdapat produk/karya peserta didik yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis/kapital untuk dijual.

Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan

Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam bahasa Arab; al-taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti; penilaian. Akar katanya adalah value; dalam bahasa Arab; al-qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai.

Beberapa pengertian tentang evaluasi sering dikemukakan oleh beberapa ahli seperti:

Lessinger 1973 (Gibson, 1981: 374) mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses penilaian dengan jalan membandingkan antara tujuan yang diharapkan dengan kemajuan/prestasi nyata yang dicapai.

Wysong 1974 (Gibson, 1981: 374) mengemukakan bahwa evaluasi adalah proses untuk menggambarkan, memperoleh atau menghasilkan informasi yang berguna untuk mempertimbangkan suatu keputusan.

Pengembangan Profesionalisme Guru di Abad Pengetahuan

Kita telah memasuki abad 21 yang dikenal dengan abad pengetahuan. Para peramal masa depan (futurist) mengatakan sebagai abad pengetahuan karena pengetahuan akan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan (Trilling dan Hood, 1999). Abad pengetahuan merupakan suatu era dengan tuntutan yang lebih rumit dan menantang. Suatu era dengan spesifikasi tertentu yang sangat besar pengaruhnya terhadap dunia pendidikan dan lapangan kerja. Perubahan-perubahan yang terjadi selain karena perkembangan teknologi yang sangat pesat, juga diakibatkan oleh perkembangan yang luar biasa dalam ilmu pengetahuan, psikologi, dan transformasi nilai-nilai budaya. Dampaknya adalah perubahan cara pandang manusia terhadap manusia, cara pandang terhadap pendidikan, perubahan peran orang tua/guru/dosen, serta perubahan pola hubungan antar mereka.

Minggu, 08 Juli 2012

Foxfire: Metode Mengajar yang Mengasikkan, Menyenangkan, dan Menghasilkan

Filosofi konstruktivisme perlu diketahui guru. Metode pembelajaran inquiry, discovery, dan juga contextual learning, perlu diperkenalkan dan dilatihkan kepada para guru kita. Leadership kepada sekolah juga perlu memberi dukungan terhadap perubahan di sekolah (Prof. Suyanto, Ph.D, Universitas Negeri Yogyakarta: Kompas, 6 Oktober, 2003)

Ada satu metode mengajar yang cukup unik, yang sebenarnya sangat mungkin dapat dicoba untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar di dalam kelas. Karakteristik ”siswa aktif” amat menonjol dalam metode ini. Demikian juga dengan karakteristik ”menyenangkan”. Pendek kata metode ini dapat diterapkan di dalam proses belajar mengajar yang menggunakan pendekatan PAKEM. Metode ini dikenal dengan nama  foxfire 
 
Pengertian
Metode foxfire sebenarnya merupakan metode penugasan atau pemberian tugas kepada peserta didik untuk melakukan kajian kemasyarakatan ke suatu daerah, kemudian hasil kajian itu disusun dalam bentuk tulisan singkat, dan akhirnya diterbitkan sebagai bentuk laporan. Tentu saja, materi penugasan tersebut adalah yang terkait dengan materi pelajaran yang diajarkan.

Meningkatkan Kompetensi Kepribadian Guru Melalui Personality Training dan Questionaire (Penataan Kepribadian Guru)

I.            RASIONAL
Saat mengenang masa SMP yang sudah lama berlalu, apa jawaban bila kita ditanya tentang siapa guru yang paling kita suka semasa itu? Pasti alasan utama jawabannya bukan karena fisik guru tersebut, tetapi lebih kepada karena kepribadian guru tersebut. Misalnya, karena Pak A atau Ibu B tersebut baik, penuh perhatian, cara mengajarnya mengesankan, bisa menjadi teman, dan sebagainya. Sama halnya bila kita ditanya mengapa kita merindukan orang tua ita. Pasti jawabannya bukan karena ibu cantik, atau ayah tampan bukan?
     Ironisnya, banyak guru yang tidak disukai murid karena kepribadiannya tidak sesuai dengan harapan. Dampak negatifnya tidak hanya ia dibenci siswa tetapi juga berpengaruh pada kesuksesan siswa dalam belajar.

Konsep Kepribadian Guru

A. Pendahuluan
Guru merupakan profesi yang mengalami pasang surut dalam percaturan dunia keprofesian. Kalaulah dulu guru dianggap profesi sakral, membanggakan yang terlihat ketika dengan bangganya seorang yang bermantukan seorang guru, tapi saat ini disinyalir menjadi profesi yang termarginalkan. Ini terlihat dari banyaknya generasi penerus yang sedikit bercita-citakan seorang guru. Mereka cenderung menjadikan dokter, insinyur, pilot sebagai pilihan profesi di masa depan. Ada berbagai macam alasan yang dikemukakan akibat ketidakmauan mereka, namun yang jelas kesejahteraanlah yang menempati urutan pertama bagi seseorang untuk tidak memilih guru sebagai profesinya.

Fenomena di atas disebabkan adanya pergeseran dalam memaknai profesi seorang guru. Pergeseran ini disebabkan beberapa faktor, baik faktor eksternal maupun faktor internal. Faktor eksternal diantaranya:

Kepribadian Guru

Faktor terpenting bagi seorang guru adalah kepribadiannya. Kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi anak didiknya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi hari depan anak didik, terutama bagi anak didik yang masih kecil (tingkat sekolah dasar) dan mereka yang sedang mengalami kegoncangan jiwa (tingkat menengah).

Apa yang dimaksud dengan kepribadian? Dalam uraian ini kita tidak akan membicarakan arti atau batasan kepribadian secara teori, akan tetapi akan mencoba memahami berbagai unsur kepribadian yang dapat dilihat atau difahami dengan mudah. Orang awam dengan mudah mengatakan bahwa seorang itu punya kepribadian yang baik, kuat dan menyenangkan. Sedangkan ada pula orang lain dikatakan mempunyai kepribadian lemah tidak baik atau buruk dan sebagainya.

Pandangan Tentang IQ, EQ, dan SQ

Manusia adalah makhluk yang paling cerdas, dan Tuhan, melengkapi manusia dengan komponen kecerdasan yang paling kompleks. Sejumlah temuan para ahli mengarah pada fakta bahwa manusia adalah makhluk yang diciptakan paling unggul dan akan menjadi unggul asalkan bisa menggunakan keunggulannya. Kemampuan menggunakan keunggulan ini dikatakan oleh William W Hewitt, pengarang buku The Mind Power, sebagai faktor yang membedakan antara orang jenius dan orang yang tidak jenius di bidangnya. Thorndike adalah salah satu ahli yang membagi kecerdasan manusia menjadi tiga, yaitu kecerdasan abstrak dalam bentuk kemampuan memahami simbol matematis atau bahasa, kecerdasan kongkrit dalam bentuk kemampuan memahami objek nyata dan kecerdasan sosial dalam bentuk kemampuan untuk memahami dan mengelola hubungan manusia yang dikatakan menjadi akar istilah Kecerdasan Emosional (Stephen Jay Could, 1994 dalam Ubaidillah, 2004).

Konsep Pendidikan

1. Pengertian Pendidikan

Pengertian Pendidikan Menurut M.J. Langeveld adalah upaya manusia dewasa membimbing yang belum kepada kedewasaan (Kartono,1997:11). Sementara itu, Marimba merumuskan pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani siterdidik menuju terbentuknya keperibadian yang utama (Nata, 2001: 1).

Pengertian pendidikan yang mengacu pada konsep psikologi pendidikan adalah sebagaimana dijelaskan oleh Crow (dalam Supriyatno, 2001) bahwa pendidikan diinterpretasikan dengan makna untuk mempertahankan individu dengan kebutuhan-kebutuhan yang senantiasa bertambah dan merupakan suatu harapan untuk dapat mengembangkan diri agar berhasil serta untuk memperluas, mengintensifkan ilmu pengetahuan dan memahami elemen-elemen yang ada disekitarnya. Pendidikan juga mencakup segala perubahan yang terjadi sebagai akibat dari partisipasi individu dalam pengalaman-pengalaman dan belajar. Pendidikan merupakan pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran dan sikapnya (Thompson, 1993: 67). Penjelasan dari Thompson ini merupakan pengertian pendidikan dalam arti luas.

Sabtu, 07 Juli 2012

Syarat-Syarat Tes Yang Baik

1. Validitas
Validitas berarti kualitas yang paling terpenting dalam suatu tes. Validitas tes menunjuk kepada pengertian apakah hasil sesuai dengan kriteria yang telah dirumuskan dan hingga mana tes tersebut telah mengukurnya. Suatu tes dikatakan valid jika tes tersebut dapat tepat mengukur kemampuan testee dengan benar dan sesungguhnya.
Terdapat 4 jenis validitas, yaitu:
a. Validitas Isi
Yaitu untuk mengetahui kajituan dari suatu instrumen ditinjau dari segi isi instrumen tersebut yang dilakukan dengan jalan membandingkan isi instrumen dengan komponen-komponen yang harus diukur.
b. Validitas Susunan
Untuk mengetahui apakah suatu instrumen memenuhi syarat-syarat validitas susunan atau tidak, maka harus membandingkan susunan instrumen tersebut dengan syarat-syarat penyusunan instrumen yang baik

Pendidikan Sistem Ganda

A. Pendahuluan
Upaya pembaharuan pendidikan harus dilakukan secara terus menerus sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, tuntutan ekonomi, dan perubahan dalam masyarakat. Khususnya pada pendidikan kejuruan, telah banyak upaya pembaharuan penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang dilakukan selama ini. Namun, berdasarkan hasil-hasil kajian, pengamatan, dan penelitian, upaya pembaharuan tersebut banyak menghadapi kendala-kendala di lapangan, yang perlu dicari alternatif pemecahannya.

Pembaharuan pola penyelenggaraan pendidikan di SMK dimulai sejak dilaksanakan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) tahun 1994, dan dilengkapi dengan sejumlah perangkat pelaksanaannya. Dalam perkembangan selanjutnnya, pelaksanaan PSG lebih dimantapkan lagi dengan menggunakan acuan yang lebih mendasar yaitu yang tertulis dalam buku “Keterampilan Menjelang 2020 untuk Era Global” yang disusun oleh Satuan Tugas Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan Kejuruan di Indonesia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1997). Kemudian, penyelenggaraan PSG

10 Ciri-ciri Guru Profesional

1. Selalu punya energi untuk siswanya
Seorang guru yang baik menaruh perhatian pada siswa di setiap percakapan atau diskusi dengan mereka. Guru yang baik juga punya kemampuam mendengar dengan seksama.

2. Punya tujuan jelas untuk Pelajaran
Seorang guru yang baik menetapkan tujuan yang jelas untuk setiap pelajaran dan bekerja untuk memenuhi tujuan tertentu dalam setiap kelas.

3. Punya keterampilan mendisiplinkan yang efektif
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan disiplin yang efektif sehingga bisa  mempromosikan perubahan perilaku positif di dalam kelas.

4. Punya keterampilan manajemen kelas yang baik
Seorang guru yang baik memiliki keterampilan manajemen kelas yang baik dan dapat memastikan perilaku siswa yang baik, saat siswa belajar dan bekerja sama secara efektif,  membiasakan menanamkan rasa hormat kepada seluruh komponen didalam kelas.

Prestasi Belajar

A. Prestasi Belajar
1. Definisi prestasi belajar
Istilah prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu prestasi dan belajar. Istilah prestasi di dalam Kamus Ilmiah Populer (Adi Satrio, 2005: 467) didefinisikan sebagai hasil yang telah dicapai. Noehi Nasution (1998: 4) menyimpulkan bahwa belajar dalam arti luas dapat diartikan sebagai suatu proses yang memungkinkan timbulnya atau berubahnya suatu tingkah laku sebagai hasil dari terbentuknya respon utama, dengan syarat bahwa perubahan atau munculnya tingkah baru itu bukan disebabkan oleh adanya kematangan atau oleh adanya perubahan sementara karena sesuatu hal.

Sementara itu Muhibbin Syah (2008: 90-91) mengutip pendapat beberapa pakar psikologi tentang definisi belajar, di antaranya adalah:

a. Skinner, seperti yang dikutip Barlow dalam bukunya educational Psychology : The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suau proses adaptasi atau penyesuaian tinkah laku yang berlangsung secara progresif (a process of progressive behavior adaptation). Berdasarkan eksperimennya, B.F. Skinner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat (reinforce).

Model Pembelajaran Cooperative Learning

A. Pengertian Cooperative Learning
Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif) adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan pada pendekatan konstruktivis. Cooperative Learning merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam Cooperative Learning, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasai bahan pelajaran.
Unsur-unsur dasar dalam Cooperative Learning adalah sebagai berikut (Lungdren, 1994).
  1. Para siswa harus memiliki persepsi bahwa mereka “tenggelam atau berenang bersama.”
  2. Para siswa harus memiliki tanggungjawab terhadap siswa atau peserta didik lain dalam kelompoknya, selain tanggungjawab terhadap diri sendiri dalam mempelajari materi yang dihadapi.

Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)

1.   Apa Model Pembelajaran Langsung itu?

Model pembelajaran adalah model pembelajaran yang menekankan pada penguasaan konsep dan/atau perubahan perilaku dengan mengutamakan pendekatan deduktif, dengan ciri-ciri sebagai berikut: (1) transformasi dan ketrampilan secara langsung; (2) pembelajaran berorientasi pada tujuan tertentu; (3) materi pembelajaran yang telah terstuktur; (4) lingkungan belajar yang telah terstruktur; dan (5) distruktur oleh guru. Guru berperan sebagai penyampai informasi, dan dalam hal ini guru seyogyanya menggunakan berbagai media yang sesuai, misalnya film, tape recorder,  gambar,  peragaan, dan sebaganya. Informasi yang disampaikan dapat berupa pengetahuan prosedural (yaitu pengetahuan tentang bagaimana melaksanakan sesuatu) atau pengetahuan deklaratif, (yaitu pengetahuan tentang sesuatu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, atau generalisasi). Kritik terhadap penggunaan model ini antara lain bahwa model ini tidak dapat digunakan setiap waktu dan tidak untuk semua tujuan pembelajaran dan semua siswa.

2.  Bagaimana Tahapan Model Pembelajaran?
Tahapan atau sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil (1996), sebagai berikut:

Kumpulan Model-Model Pembelajaran


Kumpulan Model-Model Pembelajaran. Untuk membelajarkan siswa sesuai dengan cara-gaya belajar mereka sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai dengan optimal ada berbagai model pembelajaran. Dalam prakteknya guru (pengajar) harus ingat bahwa tidak ada model pembelajaran yang paling tepat untuk segala situasi dan kondisi. Oleh karena itu, dalam memilih model pembelajaran yang tepat haruslah memperhatikan kondisi siswa, sifat materi bahan ajar, fasilitas-media yang tersedia dan kondisi guru itu sendiri.

Berikut disajikan beberapa model pembelajaran untuk dipilih dan dijadikan alternatif dalam pembelajaran di kelas:
  1. CL (Cooperative Learning)
  2. CTL (Contextual Teacing and Learning)
  3. RME (Realistic Mathematics Education)
  4. DL (Direct Learning)

Pengertian Supervisi Pendidikan Menurut Para Ahli

1. Pengertian supervisi Menurut Beberapa hal :
Arti Supervisi menurut asal usul (etimologi), bentuk perkataannya (morfologi), maupun isi yang terkandung dalam perkataan itu ( semantik).

Secara morfologis, Supervisi berasal dari dua kata bahasa Inggris, yaitu super dan vision. Super berarti diatas dan vision berarti melihat, masih serumpun dengan inspeksi, pemeriksaan dan pengawasan, dan penilikan, dalam arti kegiatan yang dilakukan oleh atasan – orang yang berposisi diatas, pimpinan – terhadap hal-hal yang ada dibawahnya. Supervisi juga merupakan kegiatan pengawasan tetapi sifatnya lebih human, manusiawi. Kegiatan supervise bukan mencari-cari kesalahan tetapi lebih banyak mengandung unsur pembinnaan, agar kondisi pekerjaan yang sedang disupervisi dapat diketahui kekurangannya (bukan semata - mata kesalahannya) untuk dapat diberitahu bagian yang perlu diperbaiki

Secara semantik, Supervisi pendidikan adalah pembinaan yang berupa bimbingan atau tuntunan ke arah perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu mengajar dan belajar dan belajar pada khususnya.

10 Aspek Degradasi Moral dan 11 Prinsip Pendidikan Karakter

Menurut Thomas Lickona (Sutawi, 2010), ada 10 aspek degradasi moral yang melanda suatu negara yang merupakan tanda-tanda kehancuran suatu bangsa.

Kesepuluh tanda tersebut adalah:
  1. meningkatnya kekerasan pada remaja
  2. penggunaan kata-kata yang memburuk
  3. pengaruh peer group (rekan kelompok) yang kuat dalam tindak kekerasan
  4. meningkatnya penggunaan narkoba, alkohol dan seks bebas
  5. kaburnya batasan moral baik-buruk,
  6. menurunnya etos kerja
  7. rendahnya rasa hormat kepada orang tua dan guru
  8. rendahnya rasa tanggung jawab individu dan warga negara
  9. membudayanya ketidakjujuran
  10. adanya saling curiga dan kebencian di antara sesama.

11 Prinsip Pendidikan Karakter Di Sekolah

Thomas Lickona, profesor pendidikan dari Cortland University (1992) menulis sebuah buku yang berjudul “Eleven Principles Of Effective Character Education” khusus mendiskusikan bagaimana seharusnya, melaksanakan pendidikan karakter di sekolah yang dikutip dari beberapa pakar pendidikan. Secara ringkas prinsip-prinsip yang dapat menentukan kesuksesan pendidikan karakter sebagai berikut :
  1. Pendidikan karakter harus mengandung nilai-nilai yang dapat membentuk ” good character”, karakter yang baik.
  2. Karakter harus didefinisikan secara menyeluruh yang termasuk aspek “thinking, feeling and action”.

Jumat, 06 Juli 2012

7 Komponen Penting Dalam Strategi Belajar Mengajar

Komponen strategi belajar mengajar merupakan salah satu bagian dari sebuah sistem lingkungan pendidikan yang berperan dalam menciptakan proses belajar yang terarah pada tujuan tertentu. Keberhasilan dalam pencapaian tujuan pengajaran tergantung pada mutu masing-masing masukan dan cara memprosesnya dalam kegiatan belajar-mengajar. Oleh karena itu, jika kita ingin mencapai suatu standar mutu yang sama, maka perlu memperhatikan ketujuh komponen berikut :
  1. Tujuan pengajaran. Tujuan pengajaran merupakan acuan yang  dipertimbangkan untuk memilih strategi belajar-mengajar. Tujuan pengajaran yang berorientasi pada pembentukan sikap tentu tidak akan dapat dicapai jika strategi belajar-mengajar berorientasi pada dimensi kognitif.
  2. Guru. Masing-masing guru berbeda dalam pengalaman pengetahuan, kemampuan menyajikan pelajaran, gaya mengajar, pandangan hidup, maupun wawasannya. Perbedaan ini mengakibatkan adanya perbedaan dalam pemilihan strategi belajar-mengajar yang digunakan dalam program pengajaran.

Komponen Belajar Mengajar

Sebagai suatu sistem, tentu saja Kegiatan Belajar Mengajar mengandung sejumlah komponen-komponen yang meliputi :
a. Tujuan
Tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dari pelaksanaan suatu kegiatan. Tidak ada suatu kegiatan yang diprogramkan tanpa tujuan, karena hal itu merupakan suatu hal yang tidak memiliki kepastian dalam menentukan ke arah mana kegiatan tersebut akan dibawa.

Dalam Kegiatan Belajar Mengajar, tujuan adalah suatu cita-cita yang ingin dicapai dalam kegiatannya dan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif. Dengan kata lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik, baik dalam lingkungan sosialnya maupun diluar sekolah.

Pembelajaran Remedial

Dalam rangka membantu peserta didik mencapai standar isi dan standar kompetensi lulusan, pelaksanaan atau proses pembelajaran perlu diusahakan agar interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan kesempatan yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kendati demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa untuk mencapai tujuan dan prinsip-prinsip pembelajaran tersebut pasti dijumpai adanya peserta didik yang mengalami kesulitan atau masalah belajar. Untuk mengatasi masalah-masalah tersebut, setiap satuan pendidikan perlu menyelenggarakan program pembelajaran remedial atau perbaikan.
 

Evaluasi Hasil Belajar

A.     Pengertian Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi
Wiersma dan Jurs membedakan antara evaluasi, pengukuran dan testing. Mereka berpendapat bahwa evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan mungkin juga testing, yang juga berisi pengambilan keputusan tentang nilai. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai. Kedua pendapat di atas secara implisit menyatakan bahwa evaluasi memiliki cakupan yang lebih luas daripada pengukuran dan testing.

Definisi Belajar Menurut Beberapa Psikolog

Secara umum kegiatan belajar adalah suatu proses kegiatan dari tidak tahu, tidak mengerti, tidak bisa menjadi tahu, mengerti dan bisa secara optimal. Berikut beberapa definisi belajar menurut beberapa ahli psikologi.

Arno F. Wittig  dalam Psychology of Learning: 1981. Belajar ialah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam tingkah laku suatu organisme sebagai hasil belajar.

James Patrick Chaplin dalam Dictionary of Psychology: 1985. Belajar dibatasi dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua Belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.

Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

Nilai-nilai yang dikembangkan dalam pendidikan budaya dan karakter bangsa diidentifikasikan dari sumber Agama, Pancasila, Budaya dan Tujuan Pendidikan Nasional. Berdasarkan keempat sumber tersebut teridentifikasi sejumlah Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa serta Indikator Keberhasilan Sekolah Dan Kelas Dalam Pengembangan Nilai Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa.

Berikut Nilai Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa serta Indikator Keberhasilan Sekolah Dan Kelas:

1. Religius. Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
  • Indikator Keberhasilan Sekolah: Merayakan hari-hari besar keagamaan. Memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk beribadah. Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah.
  • Indikator Keberhasilan Kelas: Berdoa sebelum dan sesudah pelajaran. Memberikan kesempatan kepada semua peserta didik untuk melaksanakan ibadah.

4 Pilar Pendidikan Menurut UNESCO

Salah satu indikator kualitas kesejahteraan suatu bangsa, ditentukan oleh pendidikan, karenanya arah kebijakan pendidikan suatu bangsa menunjukan arah kesejahteraan yang ingin dicapai bangsa tersebut. Untuk itu UNESCO memberi koridor pendidikan dalam 4 pilar yakni : learning to know, learning to do, learning  to be, dan learning to live together. Dalam perjalanan selanjutnya, pilar ke empat ditambahkan menjadi learning to live together in peace an harmony. Berikut ini penjelasan tentang ke-4 pilar pendidikan tersebut :
  1. Learning to know : Artinya siswa memiliki pemahaman dan penalaran yang bermakna terhadap produk dan proses pendidikan (apa,bagaimana, dan
    mengapa) yang memadai. Dalam pembelajaran misalnya, siswa diharapkan memahami secara bermakna fakta, konsep, prinsip, hukum, teori, model, idea , dan hubungan antar idea tersebut; dan alasan yang mendasarinya, serta menggunakan idea itu untuk menjelaskan dan memprediksi proses-proses berikutnya.