Kami ucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para pengunjung setia Blog ini. Semoga Anda semua selalu dilimpahkan rezeki oleh Allah SWT, AAmiin.

Rabu, 31 Oktober 2012

DAFTAR SITUS TERPOPULER SEKARANG INI


Lembaga riset Nielsen merilis alamat situs yang selalu menjadi tujuan para pemakai internet selama setahun terakhir ini. Alhasil, Google, Facebook, dan Youtube merupakan situs yang sering dikunjungi pemakai internet.

Seperti dikutip dari CNet, Nielsen mengategorikan hasil risetnya ke dalam tiga bagian, yaitu Top 10 US Web Brands di 2011, Top 10 US Social Networks & Blog di 2011, dan Top 10 US Online Destinations untuk Video. Survei ini dilakukan hanya di Amerika Serikat. Untuk Indonesia, berdasarkan data dari Alexa.com, lima situs teratas yang paling sering dikunjungi tak jauh beda dengan di AS.

Selasa, 30 Oktober 2012

BAHASA INGGRIS DI SD MAU DIHAPUS ???

Tahun ajaran mendatang, pemerintah berencana menghapus pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD)  karena dinilai terlalu membebani siswa.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah mempertimbangkan menghapus mata pelajaran Bahasa Inggris dalam kurikulum pendidikan di tingkat Sekolah Dasar tahun ajaran 2013-2014 mendatang.

SYARAT MENUNTUT ILMU

MERENUNG YUK SEJENAK .

Kali ini kita akan membahasa sedikit ta'lim dari  kitab Ta’limul Muta’allim (تعليم المتعلم) membahas tentang syarat menuntut ilmu bagi seorang murid.
الا لا تنال العلم الا بستة سأنبيك عن مجموعها ببيان
ذكاء وحرص واصطباروبلغة وارشاد استاذ وطول زمان
“Ingatlah, engkau tidak akan memperoleh ilmu yang bermanfaat kecuali dengan 6 syarat yaitu : cerdas, semangat, sabar, biaya, memuliakan ustadz, dan waktu yang lama”.

1. Cerdas
Dalam mencari ilmu sesorang haruslah berpikir kritis / cerdas dalam menuntut ilmu. Kecerdasan sangatlah dibutuhkan agar ilmu dapat diterima dengan baik dan optimal.

ADAB MENUNTUT ILMU

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya.

Berikut kami ringkaskan adab-adab dalam menuntut ilmu dari Kitabul Ilmi karya Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah. Semoga bisa menjadi tambahan ilmu bagi yang belum mengetahui dan menjadi pengingat bagi yang lupa.

Adab pertama: Mengikhlaskan niat
Hendaknya niat utama menuntut ilmu syar’I hanya mengharap wajah Allah dan pahala di akhirat bukan karena yang lainnya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, Barangsiapa mempelajari suatu ilmu yang seharusnya hanya mengarap wajah Allah, tetapi tidak mempelajarinya kecuali agar mendapat bagian dari kehidupan dunia maka ia tidak mendapatkan baunya surga di hari kiamat [1].

BEDA ANTARA SUPERVISI AKADEMIS DAN SUPERVISI MANAGERIAL



Fungsi Supervisi Pendidikan
  • Mengkoordinasikan semua usaha sekolah : usaha tiap guru, usaha-usaha sekolah, usaha-usaha pertumbuhan jabatan
  • Memperlengkapi kepemimpinan sekolah – Melatih dan memperlengkapi guru-guru agar mereka memiliki keterampilan dan kepemimpinan dalam kepemimpinan sekolah
  • Memperluas pengalaman
  • Memberikan fasilitas dan penilaian yang kontinue
  • Menganalisa sistem belajar
  • Memberi pengarahan dan keterampilan pada setiap bangsa
  • Menintegrasi tujuan dan pembentukan kemampuan. Menurut Gregoria (1966) ada 5 fungsi Supervisi Pendidikan yaitu : fungsi inspeksi, fungsi penelitian, fungsi pelatihan, fungsi bimbingan, dan fungsi penilaian

Senin, 29 Oktober 2012

PERKEMBANGAN PSIKOLOGI REMAJA

Perkembangan Psikologi Remaja. Bicara tentang psikologi remaja tentu tak lepas dari perkembangan psikologis remaja, yang mana dapat dikatakan suatu fase perkembangan yang dialami seseorang ketika memasuki usia 12-22 tahun. Pada fase perkembangan psikologi remaja, anak harus mampu meninggalkan sifat kekanak-kanakannya. Lebih lanjut tentang psikologi remaja simak disini.

Perkembangan Psikologi Remaja

1. Siapa Remaja itu?
Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. 

2. Ciri-ciri atau Karakteristik Psikologi Remaja

a. Perkembangan Fisik Psikologi Remaja
Fase remaja adalah periode kehidupan manusia yang sangat strategis, penting dan berdampak luas bagi perkembangan berikutnya. Pada remaja awal, pertumbuhan fisiknya sangat pesat tetapi tidak proporsional, misalnya pada hidung, tangan, dan kaki. Pada remaja akhir,proporsi tubuhmencapai ukuran tubuh orang dewasa dalam semua bagiannya (Syamsu Yusuf :2005). Berkaitan dengan perkembangan fisik ini, perkembangan terpenting adalah aspek seksualitas ini dapat dipilah menjadi dua bagian, yakni :
 1) Ciri-ciri Seks Primer
Perkembangan psikologi remaja pria mengalami pertumbuhan pesat pada organ testis, pembuluh yang memproduksi sperma dan kelenjar prostat. Kematangan organ-organ seksualitas ini memungkinkan remaja pria, sekitar usia 14 – 15 tahun, mengalami “mimpi basah”, keluar sperma. Pada remaja wanita, terjadi pertumbuhan cepat pada organ rahim dan ovarium yang memproduksi ovum (sel telur) dan hormon untuk kehamilan. Akibatnya terjadilah siklus “menarche” (menstruasi pertama). Siklus awal menstruasi sering diiringi dengan sakit kepala, sakit pinggang, kelelahan, depresi, dan mudah tersinggung. 
2) Ciri-ciri Seks Sekunder
Perkembangan psikologi remaja pada seksualitas sekunder adalah pertumbuhan yang melengkapi kematangan individu sehingga tampak sebagai lelaki atau perempuan. Remaja pria mengalami pertumbuhan bulu-bulu pada kumis, jambang, janggut, tangan, kaki, ketiak, dan kelaminnya. Pada pria telah tumbuh jakun dan suara remaja pria berubah menjadi parau dan rendah. Kulit berubah menjadi kasar. Pada remaja wanita juga mengalami pertumbuhan bulu-bulu secara lebih terbatas, yakni pada ketiak dan kelamin. Pertumbuhan juga terjadi pada kelenjar yang bakal memproduksi air susu di buah dada, serta pertumbuhan pada pinggul sehingga menjadi wanita dewasa secara proporsional.
 b. Perkembangan Kognitif Psikologi Remaja
Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 thn secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut
  1. Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak
  2. Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi,  membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah
  3. Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak
  4. Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis
  5. Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja
  6. Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi
  7. Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri)

c. Perkembangan Emosi Psikologi Remaja

Remaja mengalami puncak emosionalitasnya, perkembangan emosi tingkat tinggi. Perkembangan emosi remaja awal menunjukkan sifat sensitif, reaktif yang kuat, emosinya bersifat negatif dan temperamental (mudah tersinggung, marah, sedih, dan murung). Sedangkan remaja akhir sudah mulai mampu mengendalikannya. Remaja yangberkembang di lingkungan yang kurang kondusif, kematangan emosionalnyaterhambat. Sehingga sering mengalami akibat negatif berupa tingkah laku “salah suai”, misalnya : psikologi remaja
  1. Agresif : melawan, keras kepala, berkelahi, suka menggangu dan lain-lainnya
  2. Lari dari kenyataan (regresif) : suka melamun, pendiam, senang menyendiri, mengkonsumsi obat penenang, minuman keras, atau obat terlarang
Sedangkan remaja yang tinggal di lingkungan yang kondusif dan harmonis dapat membantu kematangan emosi remaja menjadi :
  1. Adekuasi (ketepatan) emosi : cinta, kasih sayang, simpati, altruis (senang menolong), respek (sikap hormat dan menghormati orang lain), ramah, dan lain-lainnya
  2. Mengendalikan emosi : tidak mudah tersinggung, tidak agresif, wajar, optimistik, tidak meledak-ledak, menghadapi kegagalan secara sehat dan bijak
d. Pekembangan Moral Psikologi Remaja
Remaja sudah mampu berperilaku yang tidak hanya mengejar kepuasan fisik saja, tetapi meningkat pada tatanan psikologis (rasa diterima, dihargai, dan penilaian positif dari orang lain).
e. Perkembangan Sosial Psikologi Remaja
Remaja telah mengalami perkembangan kemampuan untuk memahami orang lain (social cognition) dan menjalin persahabatan. Remaja memilih teman yang memiliki sifat dan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya, misalnya sama hobi, minat, sikap, nilai-nilai, dan kepribadiannya.
Perkembangan sikap yang cukup rawan pada remaja adalah sikap comformity yaitu kecenderungan untuk menyerah dan mengikuti bagaimana teman sebayanya berbuat. Misalnya dalam hal pendapat, pikiran, nilai-nilai, gaya hidup, kebiasaan, kegemaran, keinginan, dan lain-lainnya.
f. Perkembangan Kepribadian Psikologi Remaja
Psikologi remaja. Isu sentral pada remaja adalah masa berkembangnya identitas diri (jati diri) yang bakal menjadi dasar bagi masa dewasa. Remaja mulai sibuk dan heboh dengan problem “siapa saya?” (Who am I ?). Terkait dengan hal tersebut remaja juga risau mencari idola-idola dalam hidupnya yang dijadikan tokoh panutan dan kebanggaan. Faktor-faktor penting dalam perkembangan integritas pribadi remaja (psikologi remaja) adalah :
  1. Pertumbuhan fisik semakin dewasa, membawa konsekuensi untuk berperilaku dewasa pula
  2. Kematangan seksual berimplikasi kepada dorongan dan emosi-emosi baru
  3. Munculnya kesadaran terhadap diri dan mengevaluasi kembali obsesi dan cita-citanya
  4. Kebutuhan interaksi dan persahabatan lebih luas dengan teman sejenis dan lawan jenis
  5. Munculnya konflik-konflik sebagai akibat masa transisi dari masa anak menuju dewasa. Remaja akhir sudah mulai dapat memahami, mengarahkan, mengembangkan, dan memelihara identitas diri
Tindakan antisipasi remaja akhir adalah:
  1. Berusaha bersikap hati-hati dalam berperilaku dan menyikapi kelebihan dirinya
  2. Mengkaji tujuan dan keputusan untuk menjadi model manusia yang diidamkan
  3. Memperhatikan etika masyarakat, kehendak orang tua, dan sikap teman-temannya
  4. Mengembangkan sikap-sikap pribadinya
 g. Perkembangan Kesadaran Beragama 
Iman dan hati adalah penentu perilaku dan perbuatan seseorang. Bagaimana perkembangan spiritual ini terjadi pada psikologi remaja? Sesuai dengan perkembangannya kemampuan kritis psikologi remaja hingga menyoroti nilai-nilai agama dengan cermat. Mereka mulai membawa nilai-nilai agama ke dalam kalbu dan kehidupannya. Tetapi mereka juga mengamati secara kritis kepincangan-kepincangan di masyarakat yang gaya hidupnya kurang memedulikan nilai agama, bersifat munafik, tidak jujur, dan perilaku amoral lainnya. Di sinilah idealisme keimanan dan spiritual remaja mengalami benturan-benturan dan ujian.

Sabtu, 27 Oktober 2012

PENGERTIAN REMAJA MENURUT PARA AHLI

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.

Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah:

masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

Pengertian Remaja


Hal senada diungkapkan oleh Santrock (2003: 26) bahwa adolescene diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial-emosional.

Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12 – 15 tahun = masa remaja awal, 15 – 18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18 – 21 tahun = masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu masa pra-remaja 10 – 12 tahun, masa remaja awal 12 – 15 tahun, masa remaja pertengahan 15 – 18 tahun, dan masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006: 192)

Definisi remaja yang dipaparkan oleh Sri Rumini & Siti Sundari, Zakiah Darajat, dan Santrock tersebut menggambarkan bahwa masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun psikologis.

Kamis, 25 Oktober 2012

SOAL UTS BAHASA INGGRIS KELAS XI SMT GANJIL



ULANGAN TENGAH SEMESTER SATU
SMK SUMPAH PEMUDA
TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Mata Pelajaran :  Bahasa Inggris                 Waktu                              : 90 menit
Kelas                :  XI (Sebelas)                     Kompetensi Keahlian      : Semua Kompt. Keahlian
Hari/Tanggal  :  Rabu, 10 Oktober 2012      Nama Pengajar                : 1. Mr. Kheir
                                                                                                                   2. Mr. Azis
                                                                                                                   3. Mrs. Ade Rosita
I . Pilihlah salah satu jawaban yang anda anggap benar dengan cara menghitamkan pada salah satu huruf a, b, c, d atau e pada lembar jawaban yang telah disediakan!
1.     ___ all the way make us tired.
a.  Walk               b.   walking                 c.   we walk     d.  we have walked     e.   by walking
2.     I don’t like ____ to another school
a.   Mira’s moves            b.   Mira she’s moving           c.  Mira move
d.  Mira’s moving           e.  The moving of Mira
3.     I’m sorry for ____to move to another school
a.  doing               b.   making                  c.   causing      d.  creating                  e.   developing
4.     Little children are usually afraid of___ by their mother
a.  left                  b.   to left                    c.   being left   d.  leaving                   e.   been left

SOAL ULANGAN HARIAN KE 2 KELAS XII

SOAL ULANGAN HARIAN KE 2
KELAS XII AP DAN PJ
  1. If she had come to the meeting yesterday afternoon, she ... involved in decision making.
    1. were
    2. would be
    3. had been
    4. would have been
    5. was.
  1. The truth implied by the sentence in problem no. 1 is ....
    1. She isn't coming to the meeting.
    2. She came to the meeting.
    3. She didn't come to the meeting.
    4. She had come to the meeting.
    5. She comes to the meeting.
  2. If you had invited her to your party, I ... with her.
    1. had come
    2. would come
    3. would have come
    4. will come
    5. came

Rabu, 24 Oktober 2012

METODE PENELITIAN EKSPERIMEN

A.    Pengertian
Penelitian eksperimen merupakan suatu penelitian yang menjawab pertanyaan “jika kita melakukan  sesuatu pada kondisi yang dikontrol secara ketat maka apakah yang akan terjadi?”. Untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak pada suatu keadaan yang di control secara ketat maka kita memerlukan perlakuan (treatment) pada kondisi tersebut dan hal inilah yang dilakukan pada penelitian eksperimen.  Sehingga penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan (Sugiono : 2010).

Menurut Solso & MacLin (2002), penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat kaitanya dalam menguji suatu hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan perubahan terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan.

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MODERN DENGAN E - LEARNING

E-learning atau electronic learning secara teoritis memiliki pengertian yang sangat luas. Berikut beberapa pendapat para pakar tentang pengertian e-learning;

Menurut Darin E. Hartley (2001) e-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media jaringan komputer lainnya.

Sedangkan Thomas Toht (2003) menyatakan bahwa E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching materials berbasis web dan  hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, komputer aided assessment, animasi pendidkan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran, electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari penggunaan media yang berbeda.

PENGERTIAN EVALUASI, PENGUKURAN, DAN PENILAIAN DALAM DUNIA PENDIDIKAN

A.    Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa disadari sebenarnya kita sering membuat suatu kegiatan evaluasi dan selalu menggunakan prinsip mengukur dan menilai. Namun, banyak orang belum memahami secara tepat arti kata evaluasi, pengukuran, dan penilaian bahkan masih banyak orang yang lebih cenderung mengartikan ketiga kata tersebut dengan suatu pengertian yang sama.

Secara umum orang hanya mengidentikkan kegiatan evaluasi sama dengan menilai, karena aktifitas mengukur biasanya sudah termasuk didalamnya. Pengukuran, penilaian dan evaluasi merupakan kegiatan yang bersifat hierarki. Artinya ketiga kegiatan tersebut tidak dapat dipisahkan satu sama lain dan dalam pelaksanaannya harus dilaksanakan secara berurutan.

B.     Pengertian Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
Untuk memahami pengertian evaluasi, pengukuran dan penilaian kita dapat memahaminya lewat contoh berikut :

Selasa, 23 Oktober 2012

TINJAUAN ILMU BUDAYA DASAR

1. Tinjauan Ilmu Budaya
    
    Mata kuliah Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang kebudayaan dan berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam hidup sehari-hari. Hal ini perlu, karena dirasakan kekurangan pada sistem pendidikan kita. Tidak dapat disangkal, bahwa ruang lingkup pendidikan kita amat sempit dan condong membuat manusia-manusia spesial yang tidak berpandangan luas.
 
   Disini diharapkan kegunaan mata kuliah ini, agar lulusan perguruan tinggi kita dari semua jurusan dapat mempunyai suatu kesamaan bahan pembicaraan.
   
   Dengan mendapatkan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar mahasiswa diharapkan nantinya memiliki latar belakang pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia pada umumnya dan menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut, agar dengan demikian mahasiswa diharapkan turut mendukung dan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Jadi secara singkat, dapat dikatakan bahwa setelah mempelajari mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan minat, kesadaran, kerelaan, dan keberanian moral. 

PENGERTIAN,TUJUAN,MANFAAT, dan DASAR HUKUM PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU

PENGERTIAN, TUJUAN , MANFAAT, DAN DASAR HUKUM PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU

manfaat sertifikasi guru, dasar hukum sertifikasi guru, pengertian sertifikasi guru, tujuan sertifikasi guru.

1. Apa yang dimaksud dengan sertifikasi guru?

Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas.
2. Apa yang dimaksud dengan sertifikat pendidik?

MAKALAH KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN

KONSEP DASAR ILMU PENDIDIKAN

 BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aktivitas kerja pendidikan hanya dapat dilakukan oleh manusia yang memiliki lapangan dan jangkauan yang sangat luas mencakup semua pengalaman dan pemikiran manusia tentang pendidikan. Dari interaksi manusia dalam karya pendidikan itu dapat kita amati dengan cermat seperti juga dengan kegiatan manusia yang lainnya seperti kegiatan ekonomi, politik, hukum, dan lain sebagainya. Sejalan dengan itu kita dapat mempelajari pendidikan secara teoritis melalui perenungan – perenungan yang mendalam yang mencoba melihat makna pendidikan dalam suatu konteks yang lebih luas, maupun dapat juga mempelajari pendidikan secara praktis melalui kegiatan akademis dan empiris yang bersumber dari pengalaman – pengalaman pendidikan. Yang pertama dapat kita sebut teori pendidikan, sedangkan yang kedua kita sebut dengan praktik pendidikan.

Senin, 22 Oktober 2012

FILSAFAT PENDIDIKAN

I. FILOSOFIS PENDIDIKAN 
 
1.  PENGERTIAN FILSAFAT

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mcngenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.  
Ciri-ciri berfikir filosfi :
  1. Berfikir dengan menggunakan disiplin berpikir yang tinggi.
  2. Berfikir secara sistematis.
  3. Menyusun suatu skema konsepsi, dan
  4. Menyeluruh.
Empat persoalan yang ingin dipecahkan oleh filsafat ialah :

READY FOR TEST and answer 3

I.   Choose the best conditional sentence A,B,C,D, or E
  1.  If she had come to the meeting yesterday afternoon, she ... involved in decision making.
    1. were
    2. would be
    3. had been
    4. would have been
    5. was.
  1. The truth implied by the sentence in problem no. 1 is ....
    1. She isn't coming to the meeting.
    2. She came to the meeting.
    3. She didn't come to the meeting.
    4. She had come to the meeting.
    5. She comes to the meeting.
  2. If you had invited her to your party, I ... with her.
    1. had come
    2. would come
    3. would have come
    4. will come
    5. came
  3. The truth implied by the sentence in problem no. 3 is ....
    1. She came to the party to your party.
    2. You invited her to your party.
    3. You didn't invite her to your party.
    4. You had invited her to your party.
    5. You don't invite her to your party.
  4. There would be a risk of accident if you ... that cable on the floor.
    1. would leave
    2. left
    3. were left
    4. would have left
    5. leave

READY FOR TEST and Answer 2


I.   Choose the best conditional sentence A,B,C,D, or E
  1.  Annie ... you if she had had your phone number.
    1. had called
    2. would call
    3. calls
    4. would have called
    5. will call
  2. The truth implied by the sentence in problem no.1 is ....
    1. Annie doesn’t have your phone number.
    2. Annie had your phone number.
    3. Annie wouldn’t have your phone number.
    4. Annie didn’t have your phone number.
    5. Annie called you.
  3. We would have met Mr. Woodhead, the famous speaker, if we ... earlier to the hall.
    1. would come
    2. will come
    3. came
    4. had come
    5. come
  4. truth implied by the sentence in problem no. 3 is ....
    1. We would come earlier so we could meet Mr. Woodhead.
    2. We came earlier, so we met Mr. Woodhead.
    3. We didn't come earlier but we met Mr. Woodhead.
    4. We didn't come earlier, so we didn't meet Mr. Woodhead.
    5. We met Mr. Woodhead although we didn't come earlier.
  5. The If it rains this afternoon, I ... at home.
    1. will stay
    2. would stay
    3. would have stayed
    4. had stayed
    5. am staying

READY FOR TEST and Answer 1


I.   Choose the best conditional sentence A,B,C,D, or E
  1. Choose the best conditional sentence for: "He didn’t take care of his health, so he fell sick"
    1. If he took care of his health, he wouldn't be sick.
    2. If he had taken care of his health, he wouldn't have been sick.
    3. If he didn’t take care of his health, he would be sick.
    4. If he takes care of his health, he won't be sick.
    5. If he doesn't take care of his health, he will be sick.
  2. Choose the best conditional sentence for: "Medical expense is not cheap. Poor people can’t afford it."
    1. If medical expense hadn't been cheap, poor people wouldn't have been able to afford it.
    2. If medical expense were cheap, poor people would be able to afford it.
    3. If medical expense is cheap, poor people will be able to afford it.
    4. If medical expense weren't cheap, poor people wouldn't be able to afford it.
    5. If medical expense had been cheap, poor people would have been able to afford it.
  3. Choose the best conditional sentence for: "The device is broken now because you didn’t use it properly last night." (mixed conditional)
    1. The device won't be broken now if you had used it properly last night.
    2. The device wouldn't be broken now if you had used it properly last night.
    3. The device wouldn't be broken now if you used it properly last night.
    4. The device will be broken now if you didn’t use it properly last night.
    5. The device would be broken now if you hadn't used it properly last night.
  4. Choose the best conditional sentence for: "I didn’t read the instructions carefully, so I made a lot of mistakes"
    1. If I didn’t read the instructions carefully, I would have made a lot of mistakes
    2. If I read the instructions carefully, I wouldn't make a lot of mistakes.
    3. Had I read the instructions carefully, I wouldn't have made a lot of mistakes.
    4. If I didn’t read the instructions carefully, I would make a lot of mistakes
    5. Had I not read the instructions carefully, I would have made a lot of mistakes
  5. Choose the best conditional sentence for: "She doesn’t live here, so she doesn’t know this area very well"
    1. If she hadn’t lived here, she wouldn’t have known this area very well
    2. If she lives here, she will know this area very well
    3. If she lived here, she would know this area very well.
    4. If she didn’t live here, she wouldn’t know this area very well
    5. If she had lived here, she would have known this area very well