Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah
mempertimbangkan menghapus mata pelajaran Bahasa Inggris dalam kurikulum
pendidikan di tingkat Sekolah Dasar tahun ajaran 2013-2014 mendatang.
Rencana
penghapusan ini menurut Juru Bicara Kemendikbud, Ibnu Hamad merupakan
bagian dari perubahan dan pengembangan kurikulum pendidikan dasar dan
menengah yang tengah dilakukan lembaganya.
Hasil sementara dari kajian itu menyimpulkan jumlah mata pelajaran di tingkat SD terlalu banyak sehingga membebani siswa.
Karenanya
Kemendikbud berencana akan mengurangi jumlah mata pelajaran di tingkat
SD dari 11 menjadi 6 pelajaran saja, yakni Agama, bahasa Indonesia,
PPKN, Matematika, Seni dan Budaya, Pendidikan jasmani dan Kesehatan atau
penjaskes.
Kajian ini sendiri menurut Ibnu Hamad belum final dan masih terus digodok.
“Khusus
untuk kelas 1 sampai 3 SD, orientasinya adalah pengenalan pengetahuan
dan pengembangan karakter, dan proses Calistung (Baca, Tulis dan
berhitung)," ujar Ibnu.
Tetapi rencana ini mendapat tentangan dari
beberapa orang tua yang mengaku keberatan dengan rencana penghapusan
mata pelajaran bahasa inggris ini.
“Kalau bahasa inggris
dihapuskan sayang ya, sekarang udah pada bisa tiba-tiba dihapus kashian
banget mereka kok jadi mundur ya. Kalo bahasa asing sekarang penting
banget” ujar salah satu orang tua siswa.
Meski demikian, rencana penghapusan bahasa inggris di tingkat SD ini dinilai positif oleh pakar sosio-linguistic dari Universitas Gajah Mada, Kunjana Rahardi.
Menurutnya sudah selayaknya anak di usia kelas 1 sampai kelas 3 SD memang tidak dikenalkan dengan bahasa asing lebih dahulu.
Sebaliknya harus difokuskan pada bahasa ibu baik Bahasa Indonesia ataupun bahasa daerah terlebih dahulu.
“Penguasaan
bahasa ibu yang bagus dulu, nanti dia akan terbantu ketika dia belajar
bahasa kedua dan ketiga. Jadi belajar bahasa kedua itu dasarnya adalah
pengembangan dari penguasaan bahasa pertama," ungkap Kunjana.
"Jadi
sebelum bahasa pertamanya sampai pada tahapan yang cukup bagus, enggak
mungkin seorang anak bisa belajar bahasa kedua dan ketiga."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar