Peraturan
Pemerintah Nomor 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru
dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan
Kehormatan Profesor, mengamanatkan bahwa guru yang telah memiliki
sertifikat pendidik, baik yang berstatus pegawai negeri sipil maupun
yang bukan pegawai negeri sipil dan memenuhi persyaratan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan diberi tunjangan
profesi dan tunjangan khusus setiap bulan. Tunjangan profesi dan
tunjangan khusus bagi guru pegawai negeri sipil yang menduduki jabatan
fungsional guru diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji pokok
pegawai negeri sipil yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan setiap bulan. Sedang bagi guru bukan pegawai
negeri sipil, tunjangan profesi dan tunjangan khusus diberikan
sesuai dengan kesetaraan tingkat, masa kerja, dan kualifikasi
akademik yang berlaku bagi guru pegawai negeri sipil.
Mengingat kebijakan pemberian
tunjangan profesi dan tunjangan khusus tersebut berlaku bagi semua
guru yang memenuhi syarat, maka untuk dapat memberikan tunjangan
profesi dan tunjangan khusus kepada Guru Bukan Pegawai Negeri
Sipil (GBPNS) yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur
dalam ketentuan perundang-undangan yang berlaku, perlu dilakukan
penyetaraan atau inpassing penetapan jabatan fungsional dan angka
kreditnya bagi GBPNS tersebut. Atas dasar itu, ditetapkan Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2010 sebagai perubahan terhadap Permendiknas
Nomor 47 Tahun 2007 tentang Penetapan Inpassing Jabatan
Fungsional GBPNS dan Angka Kreditnya yang dijadikan sebagai acuan
untuk menetapkan Jabatan Fungsional GBPNS dan Angka Kreditnya.
Penetapan jabatan fungsional GBPNS
dan angka kreditnya, bukan hanya untuk memberikan tunjangan
profesi/khusus bagi mereka, namun dimaksudkan untuk pembinaan dan
perlindungan serta tertib adminsitrasi guru. Jabatan fungsional
guru merupakan jabatan ahli.
Inpassing Jabatan Fungsional GBPNS dan
Angka Kreditnya ditetapkan berdasarkan dua hal, yaitu kualifikasi
akademik dan masa kerja.
Berikut tabel konversi nilai angka kredit
jabatan fungsional GBPNS berdasarkan lampiran Pedoman Penetapan Jabatan
Fungsional Guru Bukan PNS.
Masa Kerja (th)
|
Angka Kredit
|
Gol.
|
Jabatan
|
0 <MK< 6 | 25 | II a | Guru Pratama |
6 <MK< 10 | 40 | II b | Guru Pratama Tk I |
10 <MK< 14 | 60 | II c | Guru Muda |
14 <MK< 18 | 80 | II d | Guru Muda Tk I |
18 <MK< 22 | 100 | III a | Guru Madya |
22 <MK< 26 | 150 | III b | Guru Madya Tk I |
26 <MK< 30 | 200 | III c | Guru Dewasa |
30 <MK< 34 | 300 | III d | Guru Dewasa Tk I |
MK> 34 | 400 | IV a | Guru Pembina |
2. Kualifikasi Sarjana Muda/D3/Setara
Masa Kerja (th)
|
Angka Kredit
|
Gol.
|
Jabatan
|
0 <MK< 6 | 40 | II b | Guru Pratama Tk I |
6 <MK< 10 | 60 | II c | Guru Muda |
10 <MK< 14 | 80 | II d | Guru Muda Tk I |
14 <MK< 18 | 100 | III a | Guru Madya |
18 <MK< 22 | 150 | III b | Guru Madya Tk I |
22 <MK< 26 | 200 | III c | Guru Dewasa |
26 <MK< 30 | 300 | III d | Guru Dewasa Tk I |
30 <MK< 34 | 400 | IV a | Guru Pembina |
MK> 34 | - |
3. Sarjana/D4
Masa Kerja (th)
|
Angka Kredit
|
Gol.
|
Jabatan
|
0 <MK< 6 | 100 | III a | Guru Madya |
6 <MK< 10 | 150 | III b | Guru Madya Tk I |
10 <MK< 14 | 200 | III c | Guru Dewasa |
14 <MK< 18 | 300 | III d | Guru Dewasa Tk I |
18 <MK< 22 | 400 | IV a | Guru Pembina |
4. Magister / S2
Masa Kerja (th)
|
Angka Kredit
|
Gol.
|
Jabatan
|
0 <MK< 6 | 150 | III b | Guru Madya Tk I |
6 <MK< 10 | 200 | III c | Guru Dewasa |
10 <MK< 14 | 300 | III d | Guru Dewasa Tk I |
14 <MK< 18 | 400 | IV a | Guru Pembina |
5. Doktor / S3
Masa Kerja (th)
|
Angka Kredit
|
Gol.
|
Jabatan
|
0 <MK< 6 | 200 | III c | Guru Dewasa |
6 <MK< 10 | 300 | III d | Guru Dewasa Tk I |
10 <MK< 14 | 400 | IV a | Guru Pembina |
Buku Pedoman Penetapan Jabatan Fungsional Guru Bukan PNS
Buku pedoman ini memuat panjang lebar
tentang inpassing GBPNS mulai dari latar belakang, dasar hukum, tujuan,
dan pengertian inpassing.
Pada bab pelaksanaan inpassing GBPNS,
diuraikan tentang persyaratan, prosedur pengusulan, dasar dan tatacara
penetapan, jenjang jabatan fungsional, pejabat yang berwenang
menetapkan.
Pada lampiran berisi tabel konversi nilai
angka kredit, dan 11 contoh format surat antara lain surat kepala
sekolah usul inpassing dan lampiran usulan kepala sekolah, serta contoh
SK Kemendiknas tenmtang Inpassing GBPNS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar