Kami ucapkan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada para pengunjung setia Blog ini. Semoga Anda semua selalu dilimpahkan rezeki oleh Allah SWT, AAmiin.

Rabu, 10 Oktober 2012

PENGELOLAAN KELAS (CLASS MANAGEMENT)

Dalam proses pembelajaran guru adalah kendali atas kelas yang ajar. Salah satu kemampuan vital yang harus dikuasai adalah kemampuan pengelolaan kelas.

Pengertian pengelolaan kelas
Istilah pengelolaan kelas terdiri dari dua kata yaitu pengelolaan dan kelas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah pengelolaan diartikan dengan “penyelenggaraan, pengurusan”. Sedangkan yang dimaksud dengan kelas adalah “tingkat, ruang tempat belajar di sekolah”. Jadi pengelolaan kelas adalah suatu proses penyelenggaraan atau pengurusan ruang dimana dilakukan kegiatan belajar mengajar.


Lebih jelasnya Wina Sanjaya (2005) bahwa pengelolaan kelas adalah Pengelolaan kelas merupakan keterampilan guru menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya manakala terjadi hal-hal yang dapat mengganggu suasana pembelajaran

Tujuan Pengelolaan Kelas
Menurut Usman (2002) pengelolaan kelas mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan tujuan khusus
  1. Tujuan umum pengelolaan kelas adalah menyediakan dan menggunakan fasilitas belajar untuk bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agarmencapai hasil yang baik.
  2. Tujuan khususnya adalah mengembangkan kemampuan siswa dalam menggunakan alat-alat belajar, menyediakan kondisi-kondisi yang memungkinkan siswa bekerja dan belajar, serta membantu siswa untuk memperoleh hasil yang diharapkan
Pendekatan dalam Pengelolaan Kelas
Menurut James Cooper yang dikutip oleh Hendyat Soetopo (2005) mengemukakan tiga pendekatan dalam pengelolaan kelas, yaitu pendekatan modifikasi perilaku, pendekatan sosio-emosional, dan pendekatan proses kelompok. Berikut penjelasan ketiga pendekatan di atas adalah sebagai
berikut :
  1. Pendekatan modifikasi perilaku (Behavior-Modification Approach) Pendekatan ini didasari oleh psikologi behavioral yang menganggap perilaku manusia yang baik maupun yang tidak baik merupakan hasil belajar. Oleh sebab itu perlu membentuk, mempertahankan perilaku yang dikehendaki dan mengurangi atau menghilangkan perilaku yang tidak dikehendaki.
  2. Pendekatan Iklim Sosio-Emosional (Socio-Emotional Climate Approach) Pendekatan sosio-emosional bertolak dari psikologi klinis dan konseling. Pandangannya adalah bahwa proses belajar-mengajar yang berhasil mempersyaratkan hubungan sosio-emosional yang baik antara guru-subyek didik.
  3. Pendekatan Proses Kelompok (Group-Process Approach). Pendekatan proses kelompok berangkat dari psikologi sosial dan dinamika kelompok, dengan anggapan bahwa proses belajar-mengajar yang efektif dan efisien berlangsung dalam konteks kelompok. Untuk itu guru harus mengusahakan agar kelas menjadi suatu ikatan kelompok yang kuat.
Pustaka:
  • Soetopo, Hendayat. 2005. Pendidikan dan Pembelajaran, Teori, Permasalahan, dan Praktek. Malang : UMM Press.
  • Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta : Kencana Prenada Media Grup.
  • Usman, Uzer Moh. 2002. Menjadi Guru Profesional, Bandung: PT. Remaja Karya Rosda.

Artikel Terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar