Guru profesional adalah guru yang meramu kualitas dan integritasnya.
Mereka tidak hanya memberikan pembelajaran bagi peserta didiknya tapi
mereka juga harus menambah pembelajaran bagi mereka sendiri karena jaman
terus berubah. Ia harus terus meningkatkan kemampuan serta
keterampilannya dalam berbagai bidang.
Perningkatan kualitas ini tidak hanya didapat melalui ruang formal
saja. Tapi juga bisa melalui pelatihan-pelatihan peningkatan kualitas
guru.
Namun untuk menjadi seorang guru profesional, tidak lah semudah kita
mengucapkan kata-kata. Membutuhkan kerja keras dan loyalitas terhadap
apa yang harus dilakukan seorang guru profesional.
Disaat kita sedang berada di jalur untuk menjadi Guru Profesional,
kita harus mampu melawan beberapa penyakit yang sering di derita oleh
seorang guru.
Beginilah penyakit-penyakit para guru kita saat ini dan harus dihindari sejauh-jauhnya
- TIPUS : Tidak punya selera
Ketika lonceng tanda masuk telah berbunyi, guru yang mempunyai gejal tipus, masih berpur-pura mempersiapkan diri mencari buku-buku persiapan mengajar. Setelah itu mencari teman sejawat yang juga masuk kelas bersamaan pada jam tersebut untuk diajak ngobrol terlebih dahulu - MUAL : mutu amat lemah
Tanda-tanda mual ini dapat dari kepemilikan sumber bacaan dan sumber informasi yang dimiliki di rumah. Bahasa Inggris sebagai bahasa ilmu pengetahuan tidak bisa dielakkan. Guru yang memiliki rasa MUAL biasanya antipati dengan hal-hal yang berbau inggris. - KUDIS : Kurang disipilin
Pemanfaatan waktu yang kuran efektif saat berinteraksi dengan peserta didik, tak jarang KUDIS ini menyebabkan kegiatan pembelajara selesai sebelum lonceng keluar dibunyikan. - ASMA : Asal masuk kelas
Banyak yang beranggapan bahwa kalau guru masuk kelas tidak membawa buku adalah guru yang hebat, padahal setiap kegiatan pembelajaran siswa selalu mengalami perubahan. Perubahan tersebut harus dicatat. - TBC : Tak bisa computer
Penyakit ini dapat dilihat dari kemampuan menjinakkan mouse di depan komputer - KUSTA : Kurang strategi
Banyak siswa yang keluar-masuk saat dia mengajar adalah salah satu ciri penderita kusta. - KRAM : Kurang terampil
Alat-alat laboratorium yang ditumbuhi jamur dan kelihatan tidak pernah dipakai - ASAM URAT: Asal Sampai materi kurang akurat
- LESU : Lemah sumberSumber belajarnya dari satu yaitu LKS yang dibeli dari penerbit,
sumber dari internet….?(Wah…. buka internet segala, saya kan guru senior
gak perlu bawa buku….semua materi sudah hafal)
- GINJAL: gajinya nihil, jarang aktif dan lambat. Meskipun sudah dapat berbagai macam tunjangan tetap gajinya
nihil…kenaikan gaji diimbangi dengan kenaikan kebutuhan …. (sama juga
bo’ong)
- DIARE : dikelas anak-anak diremehkan.Tidak ada yang lebih pintar dari guru…..ingat!!! orang pinter itu bukan guru tapi dukun. he he he….
- THT : Tukang Hitung Transport. Berapa uang transport kegiatan yang akan dilaksanakan, kalau tidak ada transportnya….”Maaf Bu/Pak kepala sekolah, saya ada perlu”
- HIPERTENSI : Hiruk pikuk Persoalkan Tentang Sertifikasi
Lebih mengutamakan ambil tunjangan sertifikasi daripada mengajar “Kalau kesejahteraan guru masih rendah, mana bisa ngajar dengan baik?” Lha wong gajinya sedikit”. Tapi kalau tunjangan sudah cair…..”Kan untuk kebutuhan keluarga?”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar